TOLONG KLIK IKLAN DI BAWAH INI, ANDA BAIK SEKALI..^^

1x klik = Rp 250,- Donate Anda

Senin, 21 November 2011

Bad Sister Part 5 -END-

Author : L Hirasawa aka Livie Jungiestar Yl

WARNING : DILARANG COPAS TANPA SEIZIN AUTHOR!! APA LAGI TANPA MEMBERI CREDIT!!!

Cast:
- YUI ( Yoshioka Yui )
- Ham Eunjung
- Kim Kibum
- Kim Soohyun
- Nam Jihyun
- Cho Kyuhyun

Genre: Family, Romance, Comedy

Length : 1 - 5




Eunjung mengaktifkan ponselnya, dia menerima 10 pesan masuk, isinya semua dari Kyuhyun dan Jihyun yang mengabarkan Kim bum masuk rumah sakit. Yui memencet bel, Eunjung membukakan pintu. Dilihatnya Yui dengan wajah pucat dan bajunya berlumuran darah, seketika dia teringat dengan Jiyeon dan ibunya.

“Kau dari mana?” tanya Eunjung.

“Kim bum masuk rumah sakit, karena menyelamatkan aku.” Kata Yui sedih.

“Apa dia parah?” tanya Eunjung.

“Dia belum sadar hingga sekarang.”

---

Yui mengenggam tangan Kim bum, Jihyun dan Kyuhyun memperhatikan.

“Sepertinya Yui menyukai Kim bum.” Kyuhyun berbisik.

“Kita keluar saja.” Kata Jihyun.

Lalu mereka berdua keluar dari ruangan.

Yui mengenggam tangan Kim bum, air matanya menetes.

“Cepatlah sadar, kau memang orang menyebalkan, aku akui mulanya aku menyukaimu tapi aku juga membencimu, tapi jika sekarang kalau kau sadar aku berjanji tidak akan membencimu lagi, jangan tinggalkan aku.”

---

Eunjung dan Soohyun memasuki rumah sakit, mereka mendekati Jihyun dan Kyuhyun.

“Kau datang?” kata Kyuhyun.

“Apa ada orang di dalam?” tanya Eunjung.

“Ada Yui.” Kata Jihyun.

Eunjung dan Soohyun memasuki kamar Kim bum, Yui cepat-cepat menghapus air matanya.

“Apa dia tidur?” tanya Eunjung.

“Dia masih belum sadar.” Kata Yui.

“Tapi kata Jihyun saat mereka menjaganya, semalam dia sudah sadar.”

“Apa?”

Yui melihat ke Kim bum, seulas senyum menghiasi bibir Kim bum. Kim bum menegakkan kepalanya.

“Kalian berdua menjengukku. Wah…” kata Kim bum.

“Jadi dari tadi kau sudah sadar?” kata Yui.

“Kim bum bilang dia menyuruhmu sedikit lebih lama mengkhawatirkan dia.” Kata Jihyun yang memasuki ruangan.

“Dasar kau ini.” Yui memukul lengan Kim bum.

“Aduh sakit sekali, itu bekas yang di pukul kemarin.” Kata Kim bum.

Yui menatap Kim bum kesal.

“Ngomong-ngomong tadi Yui membuat pengakuan padaku, dia manis sekali. Dia berkata Kim bum jangan tinggalkan aku.” Kim bum berusaha menirukan suara Yui.

“Hentikan.” Kata Yui.

Kyuhyun, Jihyun, Soohyun dan Eunjung tertawa.

“Masih ada lagi dia bahkan menangis, kalian lihat di tanganku masih ada bekas air matanya.” Kata Kim bum.

“Jangan bicara lagi.” Yui menutup mulut Kim bum.

---

Kim bum memasuki halaman sekolah, setelah beberapa hari beristirahat akhirnya dia masuk kembali.

“Oppa..” Sunny dan Yuri mendekat.

“Oppa kami rindu padamu.” Kata Yuri.

“Jangan mendekat, sekarang aku harus menyucikan diriku.” Kata Kim bum.

---

“Anak laki-laki bermain basket, sementara kita di sini menghias kue, iri sekali.” Kata Eunjung sambil memasukkan stoberi ke mulutnya.

“Makanya mengapa kau masuk sekolah?, biasanya kau juga bolos.” Kata Jihyun.

“Aku takut kau kesepian.” Kata Eunjung sambil mengambil sebutir stoberi lagi.

“Bilang saja kau ke sekolah ingin melihat Soohyun.” Kata Jihyun sambil menyemprotkan butter cream ke kuenya.

“Tidak, siapa yang ingin melihat dia.” Eunjung mengambil sebutir stoberi.

“Yah!! Itu stoberi untuk hiasan kueku mengapa kau memakannya terus.” Jihyun mencekik leher Eunjung.

“Aku tidak makan lagi.” Kata Eunjung melepaskan tangan Jihyun dari lehernya.

Eunjung mulai menghias kuenya, dia menyemprot butter cream asal-asalan. Kyuhyun memasuki kelas, dia tersenyum.

“Jihyun terlihat cantik saat sedang menghias kue, pemandangan indah.” Kata Kyuhyun.

Jihyun tersenyum.

“Tapi pemandangan di sebelahnya tidak bagus, Eunjung dan kue yang tidak jelas bentuknya. Aku harus fokus melihat Jihyun agar mataku tidak sakit.” Lanjut Kyuhyun.

Eunjung menyemprotkan butter cream ke muka Kyuhyun.

---

Yui menghias kuenya dengan serius, Kim bum mendekati Yui.

“Apa kue itu untukku?” tanya Kim bum.

Yui menoleh sebentar lalu melanjutkan menghias kue.

“Bukan..” kata Yui.

“jadi kau ingin memakannya sendiri?, dasar pelit.” Kata Kim bum.

“bukan, aku tidak suka makanan manis.”

“makanya berikan saja padaku.”

Kata Kim bum memasang tampang memelas.

“Kue ini khusus untuk seseorang.” Kata Yui.

“Siapa?” Kim bum penasaran.

“Yang jelas dia orang yang sangat penting.”

“laki-laki atau perempuan?”

“Tentu saja laki-laki.”

“Mengapa kau begitu kejam?, siapa orang itu?”

“Mengapa aku harus memberitahumu?”

“Karena aku orang yang kau sukai, kau sendiri yang bilang begitu sambil menangis!” Kata Kim bum kesal.

Kim bum berbicara terlalu keras, semua anak menoleh. Yui menatap Kim bum kesal.

“Pasti aku sedang bermimpi, mabuk, atau salah makan saat mengucapkan itu!!” kata Yui.

---

Jihyun memasang butiran terakhir stoberi di atas kuenya.

“Selesai.” Kata Jihyun senang.

“Mari kita makan..” kata Eunjung.

“Ini untuk di berikan pada orang lain.” Kata Jihyun.

“Untuk siapa?, Kyuhyun?” kata Eunjung.

Kyuhyun yang yang sedang membersihkan wajahnya menggunakan tisu tersenyum.

“tentu saja untuk Siwon seungsennim.”

Kyuhyun cemberut, Jiyeon membawa kue yang sudah dia hias dia mendekati Kyuhyun, Eunjung membuang muka pura-pura tidak melihat Jiyeon, Jihyun menatap Jiyeon heran.

“Untukmu.” Kata Jiyeon malu-malu.

“Untukku?” Kyuhyun menunjuk dirinya sendiri.

Jiyeon mengangguk.

“Terima kasih.” Kata Kyuhyun.

Jiyeon lalu keluar dari kelas.

---

“Seungsennim.” Jihyun mendekati guru Siwon.

Siwon berhenti, mendekati Jihyun.

“Ini untuk seungsennim.” Jihyun menyerahkan kue buatannya.

“Terima kasih.” Guru Siwon menerima kue itu, dia tersenyum memamerkan lesung pipinya.

Guru Siwon lalu pergi sambil membawa kue dari Jihyun.

“Senyumnya bisa membuatku gila.” Kata Jihyun.

---

Eunjung memandang kuenya, apakah dia harus memberikan pada seseorang?, Eunjung berjalan sambil membawa kue itu, dia melihat Soohyun ada didepannya sedang membaca buku.

“Aku berikan saja padanya.” kata Eunjung.

Dia baru ingin memberikan kue itu pada Soohyun, tapi sekelompok gadis murid kelas satu mendekati Soohyun.

“Oppa terimalah ini.” Kata mereka.

Eunjung membalikkan badannya, dia mengurungkan niatnya. Kim bum lewat di sampingnya, mukanya sedang kesal karena Yui ingin memberikan kue pada orang lain.

“Kim bum..” panggil Eunjung.

“Ada apa?” kata Kim bum.

“Ini untukmu.” Dengan malas-malasan Eunjung memberikan kuenya.

“Apa aku masih tetap hidup kalau makan itu?” kata Kim bum tidak yakin melihat kue Eunjung yang berantakan.

Soohyun memperhatikan Eunjung dan Kim bum, gadis-gadis tertawa mendengar kata-kata Kim bum.

“Ya sudah kalau tidak mau.” Kata Eunjung kesal.

Soohyun mendekat, dia mengambil kue itu dari tangan Eunjung dan memakannya.

“rasanya tidak buruk.” Kata Soohyun.

---

Yui meletakkan kuenya di depan ayah tirinya.

“Apa ini?” kata ayah tirinya.

“Hari ini kami menghias kue, aku ingin memberikan ini untuk ahjussi.” Kata Yui.

“Harusnya kau memberikan untuk laki-laki yang kau sukai, tapi terima kasih.” Kata ayah tirinya.

Yui tersenyum, Ibunya datang.

“lihat Yui menghias kue untukku.” Kata ayah tirinya.

Ibu Yui tersenyum senang.

---

“Latihan selesai!” kata Kim bum dia mengelap keringatnya, hari sudah mulai malam.

“Baguslah, aku mau pergi ada urusan penting.” Kata Jihyun.

“Kau mau ke mana?, aku antar pulang.” Kata Kyuhyun.

“Baiklah kalau begitu, berikan aku tumpangan.” Kata Jihyun.

Kyuhyun dan Jihyun lalu pergi.

“apa kau tahu Yui memberikan kuenya untuk siapa?” tanya Kim bum pada Eunjung.

“Dia memberikannya untuk ayahku.” Kata Eunjung.

“Benarkah?, ngomong-ngomong apa sekarang Yui ada di rumah?” tanya Kim bum.

“Sepertinya begitu.” Kata Eunjung.

“Bagus.” Kim bum melangkah keluar, Soohyun dan Eunjung mengikutinya dari belakang.

Kim bum secepat kilat melesat pergi dengan mobilnya, Soohyun berjalan kaki.

“mana sepedamu?” tanya Eunjung.

“Rusak.” Jawab Soohyun.

“Jadi kau jalan kaki pulang ke rumah, itu terlalu jauh.” Kata Eunjung.

“Aku sudah biasa.” Kata Soohyun.

“Rumah kita searah, ayo kita pulang jalan kaki.” Kata Eunjung.

“kau tidak akan tahan.” Kata Soohyun.

“Fisikku sangat kuat, jangan remehkan aku.” Kata Eunjung.

---

Yui sedang belajar dan ponselnya berbunyi. Kim bum meneleponnya.

Yui : ada apa?

Kim bum: buka jendela kamarmu

Yui membuka jendela kamarnya, ada Kim bum di bawah di belakang mobilnya di pasang balon warna-warni.

Yui: ada apa dengan balon-balon itu?

Kim bum: nanti kau juga tahu, bersiaplah dandan yang cantik juga bawa gitarmu, aku menunggu.

Kim bum mematikan ponselnya, dia tersenyum. Yui membuka lemari bajunya.

“Aku harus pakai apa, tidak ada yang bagus.”

Yui mengacak-acak seluruh lemari pakaiannya, akhirnya dia mengenakan celana jins, mantel , topi dari wol, dan syal. Yui menyambar case gitarnya, lalu dia menuruni tangga.

“Mau pergi ke mana?” tanya ibunya.

“pergi dengan teman.” Kata Yui.

Tergesa-gesa Yui keluar menemui Kim bum, napasnya terengah-engah.

“Dua puluh menit.” Kata Kim bum dia melihat jam tangannya.

“Ayo kita pergi.” Kim bum menarik tangan Yui.

“Tunggu aku mengatur napas dulu.” Kata Yui.

“Apa kau berlari?” Kim bum menepuk kepala Yui.

“Aigoo.. kau khawatir aku menunggu lama?, manis sekali.” Kata Kim bum.

Kim bum membukakan pintu mobil untuk Yui.

“Silakan masuk nona manis.” Kata Kim bum.

Setelah mereka berdua di dalam mobil Kim bum menyerahkan tiga buah amplop, amplop merah, kuning, dan biru.

“Apa ini?” tanya Yui.

“Pilihlah salah satu, kita akan pergi ke tempat yang sesuai isi amplop tersebut.”

“Apa aku boleh melihat isinya?”

“itu tidak akan seru.” Kata kim bum.

“Yang ini saja.” Yui menunjuk amplop biru.

“Coba lihat isinya.” Kata Kim bum.

Yui mengeluarkan kertas dari amplop biru itu.

“menikmati langit malam di jembatan sungai Han.” Yui membaca isi kertas tersebut.

“Pilihan bagus, ayo kita ke sana.” Kata Kim bum

----


“Di sini tempatnya?, ini rumah siapa?” tanya Kyuhyun.

Jihyun turun dari motor besar Kyuhyun.

“Ini rumah Siwon seungsennim.” Kata Jihyun.

“Apa?, mengapa kau datang ke sini?”

“Aku ingin mengatakan perasaanku yang sesungguhnya.”

“Apa??” Kyuhyun bengong menatap Jihyun.

“Pulanglah, terima kasih tumpangannya.” Jihyun mengibaskan tangannya.

Kyuhyun menatap Jihyun.

“Masuklah dulu, baru aku pergi.” Kata Kyuhyun.

Jihyun memencet bel tapi tidak ada yang membuka pintu.

“Lampu rumahnya juga mati, apa seungsennim pergi?”

“Ayo pulang, dingin sekali.” Kata Kyuhyun.

“Kau pulang duluan, aku akan menunggu di sini.”

Kyuhyun turun dari motornya.

“Kalau begitu aku menemanimu di sini.” kata Kyuhyun

“Jangan menghalangi aku menyatakan perasaan pada seungsennim.”

“Aku tidak akan menghalangi, kalau memang itu keinginanmu aku tidak bisa melarang. Tapi aku hanya ingin menemanimu hingga seungsennim datang.”

Jihyun hanya diam, Kyuhyun melepas syalnya dan melilitkan syal itu di leher Jihyun.

“Cuaca sangat dingin, kau bisa sakit.” Kata Kyuhyun.

---

Soohyun berjalan dengan cepat, matanya menatap lurus ke depan.

“Tunggu aku.” Kata Eunjung.

Soohyun tidak menoleh ke belakang.

“Kau sedang berjalan atau berlari?, mengapa cepat sekali.” Eunjung terus mengomel.

Soohyun membalikkan badannya.

“Cepatlah, makanya aku bilang kau tidak akan tahan.”

“Kakiku sakit.” Kata Eunjung.

“Jangan harap aku akan menggendongmu lagi.”

“Siapa yang ingin digendong darimu, kita istirahat dulu.”

Eunjung berjalan menyusul Soohyun.

“Kita duduk di sana.”

Eunjung menunjuk kolam air mancur. Soohyun dan Eunjung lalu duduk di tepi kolam air mancur.

“Wah bintang hari ini banyak sekali.” Eunjung menunjuk langit yang penuh bintang.

---

“Wah bintangnya banyak sekali.” Kata Yui.

Dia dan Kim bum sudah berada di atas jembatan sungai Han.

Kim bum ditangannya memegang tiga buah balon.

“Indah bukan.” Kata Kim bum.

Yui mengangguk.

“Sekarang ayo kita merayakan ulang tahunku.” Kata Kim bum.

“Hari ini ulang tahunmu?” Yui terkejut.

“Bukan, ulang tahunku sudah lewat dua bulan yang lalu, tapi aku ingin merayakannya lagi bersamamu.”

“Tapi aku tidak membawa hadiah.” Kata Yui.

“Tenang aku sudah memikirkannya, kau lihat balon yang ada di tanganku, di dalam balon ada kertas yang berisi permintaan hadiah ulang tahun dan kau harus memenuhinya.”

Kim bum menyerahkan sebuah jarum, Yui memecahkan balon warna hijau, Yui memungut kertas yang jatuh dari balon hijau yang pecah, Yui membaca isi kertas itu.

Bemain gitar dan menyanyi untukku

“Pantas saja kau menyuruhku membawa gitar.” Kata Yui.

Yui mengeluarkan gitar dari casenya, dia duduk bersila di atas jembatan. Kim bum berjongkok di depan Yui. Yui mulai memetik senar gitarnya.

“Untukmu aku nyanyikan sebuah lagu spesial.” Kata Yui.

Happy Birthday to you you

Happy Birthday to you youitsumo arigatou

Happy Birthday to you you

Happy Birthday to you you

Anata ni okuru BA-SUDEI SONGU yo

.......

---

Sudah hampir dua jam mereka menunggu tapi guru Siwon belum juga pulang.

“Kita pulang saja, sudah malam.” Kata Kyuhyun.

Jihyun akhirnya mengangguk.

“Baiklah kita pulang saja.” Kata Jihyun lemas.

Jihyun naik ke atas motor Kyuhyun, Kyuhyun menghidupkan mesin motornya dan melaju ke jalanan.

“Tunggu dulu berhenti.” Jihyun menepuk pundak Kyuhyun.

“Itu sepertinya mobil seungsennim.” Jihyun menunjuk mobil yang berhenti di depan sebuah restoran.

Kyuhyun menghentikan motornya, Jihyun melihat plat mobil itu

“Ini benar-benar mobil seungsennim.” Kata Jihyun gembira.

Guru Siwon duduk tepat di samping jendela yang besar.

“Itu seungsennim, aku akan masuk ke dalam.” Kata Jihyun menunjuk guru Siwon.

Langkah Jihyun terhenti, dia melihat ada wanita cantik berambut sebahu yang duduk di seberang guru Siwon, guru Siwon menggenggam tangan wanita itu, wajahnya terlihat bahagia, Jihyun terus menatap guru siwon dan wanita itu, matanya berkaca-kaca.

“jangan lihat lagi.” Kata Kyuhyun.

Kyuhyun membalik badan Jihyun ke arah lain.

“Ayo kita pulang.” Ajak Kyuhyun.

Jihyun naik ke atas motor, motor Kyuhyun melesat ke jalanan, Jihyun menangis di punggung Kyuhyun.

---

Eunjung berdiri di tepi kolam.

“Kalau berdiri, bintang itu terlihat lebih dekat.” Kata Eunjung.

“Nanti kau jatuh, jangan berdiri seperti itu.” Kata Soohyun.

Baru selesai Soohyun berkata seperti itu Eunjung terpeleset dan jatuh ke kolam air mancur.

“Aku basah.” Kata Eunjung.

“Dasar kau ini bodoh sekali.” Kata Soohyun.

Soohyun mengulurkan tangannya.

“Siapa yang kau bilang bodoh!” Eunjung menarik tangan Soohyun hingga dia juga tercebur di kolam.

“Yah!!” Soohyun berteriak.

Eunjung lalu keluar dari kolam dan berlari sejauh mungkin.

“Yah!! jangan lari!!” kata Soohyun.

---

Yui selesai bernyanyi, Kim bum mengacungkan dua jempol tangannya.

“Sekarang balon kedua.” Kata Kim bum.

Yui memecahkan balon berwarna merah, Kim bum tersenyum lebar.

“mengapa kau tersenyum seperti itu, aku jadi curiga apa hadiah yang kau minta selanjutnya.” Kata Yui,

dia memungut kertas dari balon merah

Beri aku satu ciuman

Pipi Yui memerah membaca isi kertas itu.

“Apa yang kau pikirkan?, kau ingin aku ceburkan ke sungai Han?” kata Yui.

“Baiklah kalau tidak mau, jangan marah begitu.” Kata Kim bum.

Yui lalu memecahkan balon kuning yang terakhir, Yui mengambil kertas dari balon itu dan membacanya.

Aku ingin kau jadi milikku

Pipi Yui memerah lagi.

“Apa ini artinya kau menyatakan cinta?” tanya Yui.

Kim bum mengangguk.

“Apakah kau bersedia?” tanya Kim bum.

“Tapi kau harus berjanji dulu, ikuti kata-kataku.” Kata Yui.

“Baiklah.” Kata Kim bum.

Yui mengangkat tangan kanannya, Kim bum meniru Yui.

“Aku Kim bum berjanji.” Kata Yui

“Aku Kim bum berjanji.” Kata Kim bum.

“Akan terus mencintai Yoshioka Yui.” Kata Yui.

“Seperti janji pernikahan saja.” Kata Kim bum.

“Cepat sebutkan.” Kata Yui.

“Akan terus mencintai Yoshioka Yui.” Kata Kim bum.

“Dan aku tidak lagi menjadi hidung belang yang bersama gadis lain.” Kata Yui.

“Dan aku tidak lagi menjadi hidung belang yang bersama gadis lain.” Kata Kim bum.

“Jika aku melanggar, maka wajahku akan berubah seperti kera.” Kata Yui.

“Yah!! Apa janjinya tidak keterlaluan.” Kata Kim bum.

“kalau tidak mau ya sudah.” kata Yui.

“Jangan marah..baik..baik.. Jika aku melanggar maka wajahku akan seperti kera.” Kata Kim bum.

“Kalau begitu sekarang kita sudah resmi jadian?” kata Kim bum.

Yui mengangguk, Kim bum mengecup bibir Yui sekilas.

“Yah!! Kau ini!!” Yui memukul-mukul Kim bum.

Kim bum menahan tangan Yui, Kim bum mencium Yui lagi di bawah langit-langit berbintang di jembatan sungai Han.

---

“Eunjung lihat siapa yang datang.” Kata ayahnya.

Eunjung berbaring di bawah selimutnya, dia terkena flu.

“Siapa?” kata Eunjung malas.

“Aku..bibimu.”

Eunjung mendengar suara yang familier di telinganya, Eunjung membuka selimutnya.

“Ahjumma.” Kata Eunjung.

“Aigo…. Rupanya kau sudah besar.” Bibinya mengacak-acak rambut Eunjung.

---

Hari kompetisi menari akhirnya tiba juga. Kim bum, Soohyun, Kyuhyun, Jihyun dan Eunjung berada di belakang panggung.

“Aku gugup.” Kata Jihyun.

“Tenang ada aku.” Kata Kyuhyun.

Jihyun dan Kyuhyun berpegangan tangan.

“Baru saja selalu menyebutkan Siwon seungsennim sekarang kembali pada Kyuhyun?” kata Eunjung.

“Sekarang kami benar-benar sudah resmi jadian.” Kata Kyuhyun.

“Apa??” kata Eunjung.

“Aku tidak memberitahumu, takut kau meledekku.” Kata Jihyun.

Yui mendekati mereka.

“Semoga berhasil.” Kata Yui.

“Pacarku yang manis datang mendukungku.” Kata Kim bum.

“Aku datang ke sini selain mendukung kalian juga ingin mendukung Jiyeon.” Kata Yui.

“Jiyeon juga ikut kompetisi?” kata Jihyun.

Yui mengangguk.

“Jika hari ini kami menang aku minta hadiah.” Kata Kim bum.

“Tidak mau, nanti kau minta yang macam-macam.” Kata Yui.

“Sudah ada dua pasangan di sini, aku jadi gerah.” Kata Eunjung.

“Jangan iri, pacaran saja dengan Soohyun.” Kata Jihyun.

“Aku dan dia? Tidak mungkin!” kata Soohyun dan Eunjung bersamaan.

“Lihat, saat berbicara kalian juga selalu sehati.” Kata Yui.

“Siapa yang sehati!!” kata Soohyun dan Eunjung bersamaan lagi.

---

Pertandingan usai kelompok mereka mendapat juara kedua, dan kelompok Jiyeon mendapat juara pertama.

Yui memeluk Jiyeon.

"Jiyeon-ah selamat untukmu." kata Yui.

"terima kasih." kata Jiyeon.

Eunjung mendekati Jiyeon.

“Jiyeon-ah.” panggil Eunjung.

Jiyeon menoleh, kaget melihat Eunjung yang memanggilnya.

Eunjung mengulurkan tangannya.

“Selamat.” Kata Eunjung.

Jiyeon menerima uluran tangan Eunjung, mereka berdua saling tersenyum. Walaupun tidak saling bicara, tapi itu menandakan mereka sudah berbaikan, Yui ikut tersenyum melihat mereka berdua.

Bibi Eunjung mendekati Kim bum, Kyuhyun, Soohyun dan Jihyun.

“Anak-anak kalian hebat sekali, ayo aku traktir makan.” Kata Bibi Eunjung.

---

“Ahjumma sangat mirip dengan ibu Eunjung.” Kata Yui.

“Wajah kami memang sangat mirip, tapi sifat beda jauh.” Kata bibi Eunjung.

“Ahjumma terima kasih makanannya.” Kata Jihyun.

Yang lain lalu ikut berterima kasih pada bibi Eunjung.

“Bibiku ini seorang penari hebat, dia sering berkeliling dunia untuk menari, bibi menawariku untuk ikut dengannya tapi ayah tidak akan mengizinkan.” Kata Eunjung.

“Tidak sayang, kemarin aku sudah membujuk ayahmu dan dia akhirnya setuju.” Kata bibinya.

“Benarkah, aku boleh ikut ahjumma?”

Eunjung memeluk bibinya.

“Ayo kita rayakan, mari bersulang.” Kim bum mengangkat gelasnya.

Semua bersulang, tapi wajah Soohyun terlihat murung.

---

“Oppa….ayo kita pergi karaoke.” Yuri menaik tangan Kim bum.

“Tidak bisa lagi, oppa sekarang sudah punya pacar.”

“Oppa..” Sunny ikut menarik Kim bum.

“Kalian tolong mengerti.” Kata Kim bum

“Kim bum.” Kata Yui geram.

Kim bum berlari mengejar Yui.

“Chagiya kau salah paham, aku sudah menolaknya.”

“Awas kau melanggarnya, kau akan berubah jadi kera.” Yui menyentil dahi Kim bum.

“Aku tidak pernah begitu lagi, malam ini kita pergi nonton saja” Kata Kim bum.

“Boleh juga.” Kata Yui.

---

Sebulan kemudian

Eunjung mengemasi bajunya dalam koper, Yui mengetuk pintu kamar Eunjung.

“Siapa?” kata Eunjung.

“Aku.” Kata Yui.

"Masuklah."

Yui memasuki kamar Eunjung, dia duduk di samping Eunjung.

“Sepertinya kau senang sekali.” Kata Yui.

“Ini impianku sejak dulu, mempelajari tari dari setiap negara di dunia.” Kata Eunjung.

"Ahjussi kelihatannya sedih sekali." kata Yui.

"Aku tahu, tapi ada kau juga ibumu dia tidak akan terlalu kesepian, aku titip ayahku."

"Kau tenang saja." kata Yui.

"Titip teman-temanku juga."

Yui mengangguk.

"Jika Kim bum macam-macam lagi dengan gadis lain bilang saja padaku, aku akan pulang ke Korea dan menghajarnya." kata Eunjung.

Yui tertawa.

"Aku dan ibuku juga akan sering mengunjungi dan membersihkan makam ibumu, apa kau tidak keberatan?" tanya Yui.

"Kau benar-benar ingin melakukannya?, aku sangat berterima kasih."

Eunjung memeluk Yui.

“Aku akan merindukanmu.” kata Yui.

“Aku juga.” Kata Eunjung.

---

Eunjung menarik kopernya, bibinya berada di sampingnya.

“Jaga dirimu baik-baik.” Ibu tirinya memeluk Eunjung.

“Putri kecilku.” Kata ayahnya masih dengan berat hati.

“Aku akan baik-baik saja ayah.” Kata Eunjung memeluk ayahnya.

“Jangan lupakan kami.” Kata Kyuhyun.

Eunjung melakukan tos dengan Kyuhyun dan Kim bum.

“Harus sering menelepon.” Kata Jihyun memeluk Eunjung.

Yui memeluk Eunjung.

“Cepat kembali.” Kata Yui.

“Saat aku kembali aku akan lebih menyebalkan dari sekarang.” Kata Eunjung.

“Baik kita lihat seberapa menyebalkan dirimu.” Kata Yui.

“Ayah pergi dulu, ada urusan kantor.” Ayahnya mengelus rambut Eunjung.

Ayah dan Ibu tirinya lalu pergi.

“Soohyun tidak datang?” tanya Eunjung.

“Tidak tahu, dia tidak bisa dihubungi.” Kata Kim bum.

----

“Pacarmu tidak penah datang lagi?” kata bosnya.

Soohyun menggelengkan kepalanya, dia menaruh piring kosong di nampan. Hari ini Eunjung berangkat, dia sudah memutuskan untuk tidak ke bandara tapi perasaannya tidak tenang.

“Ahjussi aku pergi dulu.” Kata Soohyun tiba-tiba.

Soohyun menyetop taksi dan menuju bandara, untungnya dia belum terlambat.

“Eunjung-ah.” Teriak Soohyun.

Eunjung menoleh, dia berlari mendekati Soohyun.

“Aku kira kau tidak akan datang.” Kata Eunjung.

“Mulanya memang tidak ingin datang, tapi entah mengapa aku takut menyesal jika tidak datang hari ini." kata Soohyun.

"Terima kasih kau sudah mau datang." kata Eunjung.

"Aku selalu merasa tidak tenang, di sana kau harus menjaga kesehatanmu jangan tidur terlalu malam juga jangan terlalu sering makan makanan instan." kata Soohyun.

Eunjung mengangguk matanya berkaca-kaca.

"Aku akan selalu mendoakanmu, semoga kau bahagia di sana."

Eunjung mengangguk lagi.

"Aku akan sangat merindukanmu, mengapa kita tidak bersama dari dulu." kata Soohyun

Eunjung tidak bisa menahan tangisnya lagi.

“Jangan menangis.” Soohyun mengusap air mata Eunjung dengan ibu jarinya, tapi air matanya sendiri juga mengalir.

“Kau juga jangan menangis.” Eunjung mengusap air mata Soohyun.

"dan yang terakhir, aku tidak tahu sejak kapan, tapi kau sudah ada dalam hatiku." kata Soohyun

Soohyun menundukkan wajahnya, bibirnya menyentuh bibir Eunjung.

---

Eunjung dan bibinya sudah duduk di pesawat, Eunjung mengusap airmatanya, bibinya menyodorkan tisu.

"Terima kasih ahjumma." jawab Eunjung

"Apa kau menyesal ikut dengan ahjumma?" tanya bibinya.

Eunjung menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku yakin suatu hari nanti kami akan bertemu lagi, aku yakin." kata Eunjung

----

Soohyun memandang pesawat yang sudah terbang tinggi di langit.

“Dia pasti kembali.” Kim bum menepuk pundak Soohyun.

“Ayo kita semua pergi karaoke untuk menghibur Soohyun.” Kata Kyuhyun.

Semuanya setuju.

“Tapi siapa yang bayar?” tanya Yui.

“tentu saja Kim bum.” Kata Kyuhyun.

“Mengapa aku?, harusnya kau, ini idemu.” Kata Kim bum.

“Kau saja yang bayar.” Kata Jihyun manja pada Kyuhyun.

“Aish!! Baiklah aku yang bayar!!” kata Kyuhyun.

Mereka semua berangkulan dan tertawa.

~ The End~






Jika Anda Suka Entri ini Tekan
CTRL+D.....
...Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DONATE

Klik gambar

Klik gambar
peluang usaha