WARNING : DILARANG COPAS TANPA SEIZIN AUTHOR!! APA LAGI TANPA MEMBERI CREDIT!!!
Cast:
- YUI ( Yoshioka Yui )
- Ham Eunjung
- Kim Kibum
- Kim Soohyun
- Nam Jihyun
- Cho Kyuhyun
Genre: Family, Romance, Comedy
Length : 1 - 5
Soohyun mengayuh sepeda susah payah menuju jalan yang menanjak.
“Mengapa lambat sekali.” Kata Eunjung.
“Apakah kau tidak tahu kalau kau ini berat?” kata Soohyun.
“Lebih cepat..lebih cepat” Eunjung menarik baju Soohyun.
“Kalau kau terus berisik aku turunkan di jalan.”
Eunjung diam, kemudian sepeda meluncur cepat di jalanan menurun. Eunjung merasa dia sudah akan terjatuh dari sepeda, dia memeluk pinggang Soohyun, Soohyun menghentikan sepedanya.
“Sepertinya kau selalu sengaja ingin menyentuhku?” kata Soohyun.
“Siapa yang ingin menyentuhmu?, aku lebih suka berciuman dengan anjing.”
----
Soohyun menghentikan sepedanya di depan rumah Eunjung.
“Aku pikir kita tidak akan pernah sampai.” Kata Eunjung.
“Masuklah.” Kata Soohyun.
Eunjung membuka pagar dan masuk ke dalam.
----
Yui dan Kim bum masih berdansa tiba-tiba lampu mati, semua menjadi gelap. Yui merasa ini saat yang tepat untuk pergi.
“Terima kasih untuk hari ini.” Kata Yui.
“Apa maksudmu?” kata Kim bum.
“Aku harus pergi.”
"Jangan." Kim bum menahan Yui, dia mengenggam tangan Yui.
Yui melepaskan tangan Kim bum.
Yui menerobos kerumunan orang-orang dalam kegelapan, lalu dia pergi meninggalkan ruangan pesta.
“Aku belum tahu namamu.” Kata Kim bum tapi Yui sudah pergi.
Kim bum mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, kalung yang berkilauan dan bertahtakan batu ruby. Dalam kegelapan tadi tanpa di sadari Yui Kim bum menarik kalungnya.
“Dia pasti kembali untuk mengambil kalung ini.” Kim bum tersenyum.
---
Soohyun membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam.
“Soohyun-ah.” Panggil ibunya lemah.
Soohyun bergegas masuk ke dalam kamar ibunya.
“Ibu…”
“Ibu merasa tidak sanggup lagi, ibu juga selalu menyusahkanmu.”
“Ibu jangan bilang begitu, kita harus ke rumah sakit sekarang.”
---
Yui sudah mengganti pakaiannya, dia tersenyum.
“Tahu rasa kau Kim bum, kau akan terus mencari-cari gadis itu, kau tidak akan menemukannya.” Kata Yui.
Yui menyentuh lehernya, kalung dari ibunya hilang. Yui menyentuh lehernya dan menatap cermin.
“Kalung itu jatuh ke mana?” kata Yui.
Dia mencari-cari di sudut kamarnya, dia mencari di seluruh ruangan yang bekas dilaluinya tapi tidak menemukannya.
“Bagaimana ini?” kata Yui cemas.
Eunjung menaiki tangga, dan Yui memanggilnya.
“Eunjung apa kau melihat kalung jatuh di sekitar sini?”
“Tidak..” jawab Eunjung.
“Tunggu..” kata Yui.
“Ada apa lagi??” kata Eunjung kesal.
“Tolong rahasiakan ke semua orang kalau aku pergi ke pesta hari ini.”
“Kau ini aneh.”
---
Yui memasuki aula sekolah tempat pesta kemarin, tapi dia tidak menemukan kalung itu. Yui duduk di panggung aula menatap sekeliling ruangan. Lalu dia pergi dari tempat itu, Yui berusaha mengingat-ingat di mana dia menjatuhkan kalung tapi dia sama sekali tidak ingat.
Kim bum memasuki kantin gadis-gadis mendekatinya.
“Aku tidak semangat sekarang, jangan ganggu aku.” Kata Kim bum.
“Oppa sekarang berubah.”
“Memang, aku ingin mencari putri angsaku.”
Kim bum tersenyum, dia menuju meja Kyuhyun, Jihyun dan Eunjung.
“Hari ini kau aneh.” Kata Kyuhyun pada Kim bum.
“Baru ini aku merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.” Kata Kim bum.
“Apa dia sudah sinting?” tanya Eunjung pada Jihyun.
“Semalam dia berdansa dengan gadis cantik, yang memakai gaun dari bulu angsa dia memakai topeng dan Kim bum terus mencari-cari siapa gadis itu.” Kata Jihyun.
“Gaun bulu angsa?” gumam Eunjung.
Dia teringat kemarin malam itu adalah gaun yang dikenakan Yui, dan Yui menyuruhnya merahasiakan ini.
“Dia seperti bidadari yang turun dari langit, begitu misterius.” Kata Kim bum lagi.
“Ngomong-ngomong aku tidak melihat Soohyun hari ini, Kyuhyun bukankah kau sekelas dengannya?” tanya Eunjung pada Kyuhyun.
“Ada apa ini, terus-terusan mencari Soohyun.” Kata Jihyun.
“Aku dengar semalam ibu Soohyun masuk rumah sakit.” Kata kyuhyun.
“Apa??” Eunjung terkejut.
---
Yui memasuki kelas, semua orang sedang membicarakan mengenai putri angsa. Yui mendekati Jiyeon.
“Yui apa kau pergi ke pesta kemarin?” tanya Jiyeon.
Yui menggelengkan kepalanya.
“Aku juga tidak, semua orang sedang membicarakan gadis misterius kemarin malam.” Kata Jiyeon.
“Benarkah, siapa dia?” kata Yui.
“Tidak tahu, tapi Park Gyuri mengaku itu dirinya dan hampir semua anak percaya.” Kata Jiyeon
“Itu aku, kalian lihat aku memang selalu bersinar di mana saja.” Kata Gyuri.
“Memang Gyuri ratu kecantikan dari kelas kami.” Kata salah satu murid laki-laki.
Gyuri tertawa.
---
Gyuri, Hara dan Jiyoung memperbaiki riasan mereka di toilet.
“Park Gyuri harusnya kau mendapat award, kau pintar berakting.” Kata Jiyoung.
“Padahal kemarin kau tidak datang karna sakit perut.” Kata Hara.
Gyuri tertawa.
“Tapi semua anak percaya akulah si putri angsa.”
“katanya Kim bum benar-benar jatuh cinta pada putri angsa, berarti kalian akan berkencan.” Kata Hara.
“Bagaimana ini, aku jadi gugup.” Kata Gyuri.
Eunjung keluar dari toilet.
“Temanku tidak sebodoh itu, dia tidak akan mudah ditipu.”
Kata Eunjung pada Gyuri.
“Kita lihat saja nanti.” Kata Gyuri.
---
Yuri dan Sunny mendekati Kim bum.
“Oppa akulah putri angsa.” Kata Yuri.
“Putri angsa tidak setinggi kau, itu aku.” Kata Sunny.
“Itu aku.”
“Aku.”
“Sudah jangan bertengkar, aku tahu itu bukan kalian berdua, aku sudah melihat kalian semalam.” Kata Kim bum.
Kim bum lalu memasuki kelas, dia tersenyum manis dan mendekati Gyuri. Yui menatap Kim bum sekilas, lalu dia melanjutkan mengerjakan tugas.
“Aku dengar katanya kau adalah putri angsa yang semalam?” kata Kim bum.
“Sebenarnya aku tidak mau mengaku, tapi aku lihat banyak yang mengaku sebagai diriku, aku tidak mau nanti kau salah orang.” Kata Gyuri.
“Benarkah kau putri angsa?” Kim bum menatap Gyuri.
“Kau tidak percaya?, itu aku.” Kata Gyuri.
“Lalu apakah kau kehilangan sesuatu yang berharga?” kata Kim bum.
Yui terkejut, kalung itu apakah ada di Kim bum?
“Itu..aku lupa.” Kata Gyuri gugup.
“Sepertinya kau berbohong.” Kim bum mengedipkan sebelah matanya.
Kim bum lalu menatap sekeliling kelas.
“Jika putri angsa ada di kelas ini harap dengarkan aku, milikmu yang berharga ada padaku datanglah untuk mengambilnya.”
Yui menunduk cemas.
“Aku harus bagaimana?” gumamnya.
---
Eunjung pergi ke rumah sakit, dia melihat Soohyun yang sedang duduk dibangku di luar kamar ibunya.
“Bagaimana keadaan ibumu?” tanya Eunjung.
Soohyun menoleh lalu dia menunduk lagi.
“Mengapa kau datang?”
Eunjung mengeluarkan amplop berisi uang kemarin.
“Gunakan ini, kau akan membutuhkannya.” Kata Eunjung.
“Pergilah, aku bisa mengatasinya.” Kata Soohyun.
“Sampai sekarang kau masih terus mempertahankan gengsimu, apakah gengsi bisa menyelamatkan ibumu.” Kata Eunjung.
“Aku tidak ingin marah-marah di sini, pergilah.”
---
Soohyun bertanya pada salah satu perawat.
“Berapa biaya rumah sakit ibuku?”
Perawat itu melihat daftarnya.
“Semuanya sudah di bayar.” Kata perawat itu.
“Siapa yang membayarnya?”
“Gadis berambut pendek, dia baru saja keluar.”
Soohyun berlari keluar, dia melihat Eunjung sedang menunggu taksi. Soohyun menarik tangan Eunjung.
“Apa hakmu untuk membayar?, apakah kau ingin memaksaku untuk menari?”
“Mulanya memang begitu, tapi setelah melihat keadaanmu aku tulus memberikannya.”
Air mata soohyun menetes, Eunjung terkejut melihat Soohyun menangis.
“Apakah kau memandangku serendah itu?” kata Soohyun.
“Bukan begitu.”
“Kalau begitu mengapa kau memperlakukan aku seperti pengemis!!”
“Jangan salah paham aku menolongmu bukan karena kau tapi karena ibumu. Ibuku meninggal dua tahun lalu, dan aku tahu rasanya bagaimana kehilangan ibu.”
Mereka berdua terdiam cukup lama.
“Aku pasti menggantinya.” Kata Soohyun.
----
Kim bum bersiul menuju lokernya, dia melihat ada kertas yang di selipkan di pintu lokernya. Kim bum membuka surat itu dan membacanya.
Aku ingin mengambil kalung itu,
datanglah ke sekolah pukul 7 malam ini,
kau harus datang sendirian,
dan rahasiakan pertemuan kita.
~ Putri Angsa ~
Kim bum tersenyum, dia mencium kertas itu.
“Malam ini.” Gumamnya.
-----
Ponsel Eunjung berbunyi, Eunjung meraih ponselnya, rupanya ada pesan dari Kim bum.
From: Kim Bum
Message: Aku akan bertemu putri angsa malam ini..ha..ha.. doakan aku
Eunjung melempar ponselnya ke sofa, dia melihat Yui menuruni tangga seperti bersiap-siap ingin pergi.
“Ingin menemui Kim bum?” kata Eunjung.
Yui terkejut Eunjung mengetahuinya.
“Dia memberitahumu?” tanya Yui.
Eunjung mengangguk.
“Dasar, sudah aku bilang jangan beri tahu siapa-siapa.” Gumam Yui kesal.
“Aku ingin membantumu sedikit.” Eunjung mendekati Yui, dia tersenyum jahil.
“Aku tahu kau sedang mengerjai Kim bum, dan aku senang mendapat tontonan gratis.” Lanjut Eunjung.
----
Yui menatap topeng ayam yang ada ditangannya, ini ide Eunjung.
“Dia sudah gila, mana mungkin aku memakai ini.”
~Flash Back~
“Gunakan ini.” Kata Eunjung menyerahkan topeng ayam.
“Apa maksudmu?” kata Yui.
“Kim bum dia phobia ayam, kalau kau mengenakan ini dia tidak akan bisa berkutik.”
“Apa??”
~End of Flash Back~
Tapi Yui kemudian memakai topeng ayam itu, dia berjalan memasuki aula sekolah. Kim bum sudah menunggu, dia melihat ada yang berjalan memasuki aula, Kim bum tersenyum, dia tidak sabar melihat wajah putri angsa. Sosok itu mendekat ke arahnya, senyum Kim bum memudar, wajah ayam tepat ada di depannya.
“A..aaaa…yam..AYAM!!!” Kim bum berteriak histeris lalu dia pingsan.
Yui melepas topeng ayamnya.
“Rupanya benar-benar manjur.” Gumam Yui.
Yui merogoh saku celana Kim bum, kalung ibunya ada di sana. Yui tersenyum puas melihat kalung itu, dia menatap Kim bum yang pingsan.
“Aku harus bagaimana?, ah biarkan saja.” Kata Yui.
Dia melangkah meninggalkan Kim bum yang pingsan.
----
Kim bum membuka matanya, banyak wajah-wajah yang mengerumuninya.
“Oppa tidak apa-apa?” kata Sunny.
Kim bum lalu bangkit.
“Aku pikir oppa mati.” Yuri memeluk Kim bum.
“Ada apa ini?” kata Kim bum.
Lalu dia teringat kemarin ada wajah ayam yang membuatnya pingsan, Kim bum meraba saku celananya kalung itu sudah tidak ada.
“Wah rupanya semalaman kau tidur di sekolah.” Kata Eunjung.
Kim bum mendekati Eunjung.
“Eunjung-ah semalam mengerikan sekali, ada hantu ayam yang mencuri kalung.” Kata Kim bum, wajahnya masih ketakutan.
Eunjung tidak bisa menahan tawa lagi, tawanya meledak.
“Ha..ha..ha..ha..ha..ha”
“jangan tertawa aku serius!!” kata Kim bum kesal.
---
Soohyun memasuki ruang kelas, Kyuhyun mendekatinya.
“Soohyun kau akhirnya masuk juga.” Kata Kyuhyun.
Soohyun terkejut, walaupun mereka sekelas biasanya Kyuhyun tidak pernah menyapanya.
“Iya.” Jawab Soohyun pendek.
“bagimana keadaan ibumu?”
“Sudah lebih baik.”
“Baguslah, ngomong-ngomong apa Eunjung ada menemuimu?, akhir-akhir ini dia suka bertanya tentangmu.” Kata Kyuhyun.
----
Soohyun memasuki kelas Eunjung, murid-murid perempuan menatap Soohyun heran, tidak biasanya Soohyun datang ke kelas mereka. Soohyun mendekati Jihyun yang sedang berbicara dengan teman-temannya.
“Apa Eunjung hari ini masuk?” tanya Soohyun.
“Oh.. Eunjung, dia sedang tidur di taman belakang.”
“Terima kasih.”
Soohyun keluar dari kelas, dia menuju taman belakang. Soohyun tersenyum melihat Eunjung yang tertidur di bangku panjang mulut Eunjung ternganga.
“mengapa seorang gadis tidur seperti ini.” Kata Soohyun.
Soohyun duduk di samping Eunjung, kepala Eunjung terjatuh di pundak Soohyun.
“Bangun..” kata Soohyun, tapi Eunjung tidak juga bangun.
Beberapa anak yang melewati bangku melihat Soohyun dan Eunjung, Soohyun kaget lalu bangkit dari duduknya, kepala Eunjung terjatuh membentur kursi.
“Awww!!” erang Eunjung.
Eunjung memegang kepalanya yang sakit.
“Aduh sakit sekali..” kata Eunjung.
“Apa kau sudah sadar?” kata Soohyun.
“Kau sudah masuk sekolah?”
“Tawaranmu menari apakah masih berlaku, aku ingin bergabung.”
“Oh itu…hmm…”
Eunjung masih mengantuk, tapi beberapa detik kemudian dia tersadar dan matanya membelalak.
“Kau mau bergabung?, yay!! Asa!!”
----
Kim bum membuka pintu lokernya, sebuah kertas yang di selipkan terjatuh. Kim bum memungut kertas itu dan membacanya.
Kalungnya sudah aku ambil semalam,
Maaf membuatmu pingsan,
Kita tidak akan bertemu lagi.
~Putri angsa~
Kim bum meremukkan kertas itu, dan membantingnya ke lantai.
“Sial!!!” kata Kim bum.
Yui yang mengambil buku di lokernya tersenyum melihat Kim bum yang marah-marah.
----
“Apakah itu benar?, rupanya seperti itu.”
“Sssst.. dia datang.”
Yui memasuki kelas, semua orang yang tadi heboh membicarakan sesuatu langsung diam. Yui melihat ke papan tulis.
Yoshioka Yui saudara tiri Ham Eunjung, Ibunya adalah wanita penggoda yang merayu ayah Eunjung, bagaimana dengan anaknya? Ha..ha..ha..
“Siapa yang menulis ini!!” kata Yui.
Semuanya diam, Kim bum memasuki kelas dia melihat tulisan yang ada di papan.
“Apakah itu benar?”kata Kim bum, dia tersenyum jahil.
“Apakah kau yang menulisnya?”
“Bukan aku.”
Yui menghapus tulisan itu dari papan tulis.
----
Yui berjalan memasuki kantin, orang-orang masih terus membicarakannya.
“Lihat anak wanita penggoda datang.” Kata Gyuri.
Gyuri melakukan tos dengan teman segengnya.
Yui tidak mendengarkan mereka, Jihyun dan Eunjung memperhatikan Yui.
“Ada apa lagi dengan saudara tirimu?” tanya Jihyun.
“Tidak tahu.” Kata Eunjung.
Gyuri berjalan mendekati Eunjung.
“Ayo kita bertanya langsung pada Eunjung, apakah benar ibu Yui merayu ayahmu?” tanya Gyuri.
“Kau siapa?, pura-pura akrab denganku.” Kata Eunjung.
Muka Gyuri memerah.
“Aku cuma ingin meluruskan masalah, apa yang sebenarnya terjadi.” Kata Gyuri.
“Ini masalah keluarga kami, apa hakmu untuk ikut campur?”
Gyuri berjalan ke mejanya, Yui menahannya.
“Kau yang menulis di papan?”
“Iya memang aku, mengapa?”
“Minta maaf padaku, di hadapan semua orang.” Kata Yui.
“Mengapa aku harus minta maaf, itu bukan salahku karena itu kenyataan.”
“Minta maaf padaku!!” Yui berteriak.
“Sungguh berisik sekali.” Eunjung mendekati Gyuri dan Yui.
Eunjung menampar Gyuri.
“Yah!! Apa yang kau lakukan!!” kata Gyuri.
“Aku sedang mengajarimu, kau lihat cukup menamparnya saja, mengapa kau menghabiskan suaramu menyuruh dia minta maaf.” Kata Eunjung pada Yui.
----
Jihyun tersenyum melihat kotak bekal yang dia bawa, dia membawa kotak bekal itu keluar kelas. Kyuhyun mendekatinya.
“Jihyun kau mau ke mana?” tanya Kyuhyun.
“Apa kau tahu?, guru kesehatan kita yang baru dia benar-benar tampan.”
“Maksudmu Siwon seungsennim?, lalu mengapa?, apa bekal itu untuknya?”
Jihyun mengangguk, lalu dia meninggalkan Kyuhyun.
“Jihyun mengapa kau begitu, bukankah kau bilang cuma ingin diperhatikan aku seorang?”
“Mulanya cuma begitu, tapi aku sudah jatuh cinta pada orang itu, kemarin aku terluka dan dia mengobatiku, benar-benar romantis.. Kyuhyun mianhae…”
Jihyun meninggalkan Kyuhyun.
“Yah!! Jihyun!!!”
---
Eunjung mengajak Soohyun masuk di tempat latihan.
“Aku sudah membawa anggota baru!” kata Eunjung.
“Aku sedang tidak semangat, putri angsa bagaimana aku bisa bertemu dengannya.” Kata Kim bum.
“Kompetisi seminggu lagi, kita tidak bisa malas-malasan.” Kata Eunjung.
“Benar, ayo latihan.” Kata Jihyun.
Kyuhyun lalu bangkit tapi Kim bum masih memeluk tasnya.
“Putri angsa…” kata Kim bum.
“Baiklah kalau begitu kau mau tahu siapa itu putri angsa?” kata Eunjung pada Kim bum.
“Kau tahu sesuatu?”
“Kita latihan dulu.” Kata Eunjung.
“Siapa dia?, bagaimana kau tahu?” Jihyun ikut penasaran.
“Kita akan latihan atau tidak?” Soohyun yang dari tadi diam ikut bertanya.
“Benar kita latihan dulu, baru aku beri tahu.”
Mereka mulai menari mengikuti alunan musik, Eunjung memperhatikan Soohyun. Dia kagum Soohyun bisa mengikuti mereka dengan cepat, tapi Kyuhyun terlihat tidak semangat. Kim bum mematikan tape-nya.
“Latihan selesai, siapa putri angsa?” tanya Kim bum tidak sabaran.
“Mana aku tahu, aku cuma membohongi kalian saja.” Kata Eunjung.
“Tidak pasti kau tahu sesuatu, aku berpikir dengan sangat jelas. Kemarin aku mengirim pesan padamu, lalu putri angsa datang memakai topeng ayam. Siapa yang tahu aku phobia ayam selain kau?, pasti kau menyuruhnya benar tidak?”
“Apa?, Kim bum phobia ayam?” kata Jihyun heran.
“Kalau begitu seharusnya kau sudah bisa menebak siapa putri angsa itu?” kata Eunjung.
“Apa dia Yui?” kata Kim bum ragu.
---
Yui membuka lokernya dia menemukan ada sebuah surat di sana.
Aku sudah menemukanmu,
Bagaimana? Setelah mengerjaiku aku tdak akan melepaskanmu.
~pangeranmu~
Yui gugup saat membaca surat itu, jantungnya berdegup kencang.
“Bagaimana bisa dia tahu?”
Yui menutup lokernya, Yui kaget melihat Kim bum yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Yui menundukkan kepalanya, Kim bum tersenyum manis.
“Pagi yang cerah putri angsa, mari kita berbincang-bincang di luar.” Kata Kim bum.
Dengan ragu Yui melangkah mengikuti Kim bum.
---
Kim bum mengajaknya pergi ke bangku di taman belakang sekolah. Kim bum duduk di sana, Yui masih berdiri.
“Duduklah.” Kata Kim bum.
Yui duduk di sebelah Kim bum.
“Aku benar-benar kaget, rupanya itu kau.” Kata Kim bum.
“Lalu?, kau menyesal itu aku?” kata Yui.
“Tidak, kau benar-benar membuatku berpikir terus tentangmu, hampir gila kalau tidak menemukanmu.”
Yui diam, Kim bum tersenyum manis.
“Malam ini kita pergi karaoke bagaimana?”
Yui tersenyum sinis, dia menatap Kim bum.
“Mengapa kau mengajakku, bukannya kau bilang sapu tanganmu sudah kotor terkena air mataku?”
“Saat itu aku sedikit kasar, maaf sekali.”
“Lalu mengapa kau sekarang berubah?”
“Karena kau begitu menakjubkan malam itu.”
“Tapi sekarang aku bukan putri angsa lagi, aku sudah kembali jadi Yui.”
Yui bangkit dari duduknya.
“Aku benar-benar minta maaf, apa yang bisa aku perbuat untuk menebus kesalahanku?” kata Kim bum.
“Kau pikir untuk apa aku menjadi putri angsa?, aku cuma ingin mengerjaimu. Karena kau begitu menyebalkan, aku benci padamu.”
Setelah mengatakan itu Yui lalu meninggalkan Kim bum.
To be continued…
Jika Anda Suka Entri ini Tekan CTRL+D.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar