TOLONG KLIK IKLAN DI BAWAH INI, ANDA BAIK SEKALI..^^

1x klik = Rp 250,- Donate Anda

Senin, 21 November 2011

Bad Sister Part 2

Author : L Hirasawa aka Livie Jungiestar Yl

WARNING : DILARANG COPAS TANPA SEIZIN AUTHOR!! APA LAGI TANPA MEMBERI CREDIT!!!

Cast:
- YUI ( Yoshioka Yui )
- Ham Eunjung
- Kim Kibum
- Kim Soohyun
- Nam Jihyun
- Cho Kyuhyun

Genre: Family, Romance, Comedy

Length : 1 - 5





Yui duduk sarapan bersama ibu dan ayah tirinya, dia mengambil pancake.

“Besok pesta pernikahan ibu. Bagaimana kalau nanti kita membeli gaun untukmu dan Eunjung?” kata ibunya.

“Tidak perlu.” Jawab Yui pendek.

Eunjung mendatangi meja makan dia langsung duduk dan menuang susu.

“Eunjung ada apa dengan hidungmu?” kata ayahnya.

“Keren bukan?” kata Eunjung.

“Kau menindik hidungmu?, bagaimana putriku bisa melakukan itu?”

Eunjung melepas butiran kecil itu.

“ini hanya tempelan, ini palsu.”

Ayahnya menghela napas lega.

“Mengapa kau suka membuat ayahmu kena serangan jantung?”

----

Yui melangkah memasuki kelas, entah mengapa dia gugup, di dalam tasnya sudah ada sapu tangan yang terlipat rapi. Yui meletakkan tasnya di meja, dia melihat Kim bum belum datang. Yui membuka buku pelajarannya. Kim bum memasuki kelas bersama beberapa gadis.

“Oppa malam ini kita pergi karaoke.”

“Baiklah, aku juga tidak sibuk.” Kata Kim bum.

Yui menyentuh sapu tangan yang ada dalam tasnya, sesaat dia ragu. Tapi kemudian dia bangkit dari duduknya dan mendekati Kim bum.

“Ini, terima kasih.” Yui memberikan sapu tangan itu pada Kim bum.

“Itu sudah digunakan untuk mengelap air matamu?” tanya Kim bum.

Yui mengangguk.

“Kalau begitu aku tidak bisa menerimanya lagi, itu kotor.” Kata Kim bum.

Gadis-gadis yang ada di dekat Kim bum menertawakan Yui.

“Mungkin kau salah sangka?, aku memberikan sapu tangan itu tidak ada maksud apa-apa.” Kata Kim bum.

“Pasti kau sudah senang hanya karena oppa memberikanmu sapu tangan?, mimpi saja.” Kata salah satu gadis.

Yang lain tertawa mengejek lagi, Yui mengenggam sapu tangan itu, dia berusaha menahan air matanya yang jatuh.

“Begitu?, aku pun menyesal sudah mengelap air mataku dengan benda ini, sekarang aku baru sadar benda ini sangat menjijikkan karena aku menerimanya darimu.” Kata Yui.

Dia membuang saputangan itu ke muka Kim bum, lalu berbalik menuju mejanya.

“Ya!! Kau perempuan sialan beraninya dengan oppa!!”

“Sudah biarkan saja.” Kata Kim bum.

----

Yui masih duduk sendirian di kelas. Dia mencoret-coret kertas membuat lagu. Seseorang mendekati Yui.

“Kau tidak pergi ke kantin.”

Yui menoleh menatap gadis yang di depannya dia terlihat ramah.

“Aku tidak mau.” Kata Yui.

“Jiyeon –ah, ayo pergi jangan pedulikan orang itu.” Kata temannya yang menunggu di depan pintu.

“Kalau begitu aku pergi ke kantin dulu.”

Jiyeon menyusul temannya.

“mengapa kau mengajak anak itu?” kata temannya.

“Kasihan dia selalu sendirian.” Kata Jiyeon.

“Biar saja dia itu sombong karena merasa yang paling pintar, tidak ada yang ingin berteman dengannya.”

Air mata Yui menetes, dia mendengar percakapan itu. Dia ingin kembali ke Jepang, dia tidak mau berada di tempat ini.

----

Yui membaringkan kepalanya di bantal. Ibunya memasuki kamar.

“Yui kau tidak apa-apa?” tanya Ibunya.

“Sepertinya aku sakit, maaf aku tidak bisa ikut ke pesta pernikahan.” Kata Yui.

“Yang mana yang sakit?” tanya ibunya cemas.

“Aku tidak apa-apa, Ibu pergi saja.”

Terdengar suara ribut-ribut dari kamar sebelah.

“Ayah aku tidak mau pergi.” Kata Eunjung.

Ibu Yui bergegas memasuki kamar Eunjung.

“Yui sedang sakit, sepertinya dia tidak bisa pergi.” Kata Ibunya.

“Benarkah?, kalau begitu kau di rumah menjaga Yui.” Kata ayahnya.

“Apa?, mengapa aku?”

----

Eunjung membuka pintu kamar Yui. Yui sedang berbaring menghadap dinding.

“Kau benar-benar sakit atau cuma pura-pura?” tanya Eunjung.

“Keluarlah.” Kata Yui.

Eunjung mendekati Yui.

“Bukannya kau harusnya ikut?, melihat ayahku yang sudah sukses diperalat ibumu?”

Yui hanya diam.

“Aku sering berpikir mengapa harus ayahku, ibumu bisa saja merayu pria lain, tapi mengapa ayahku?, jawab.”

Eunjung membalik badan Yui, dia terkejut rupanya wajah Yui sudah basah dengan air mata.

“Mengapa kau menyalahkan ibuku?, berhenti mengatai ibuku. Aku sendiri juga benci pada ayahmu, kau kira dirimu sendiri yang merasa sedih karena pernikahan ini?”

----

Eunjung melangkah keluar dari rumah, dia menikmati angin sore yang menerpa wajahnya. Tiba-tiba dia melihat sesosok yang tidak asing mengantar jajangmyun ke sebelah rumahnya. Eunjung mendekati orang itu.

“Kau Kim Soohyun?” kata Eunjung.

Soohyun tidak menjawab dia naik ke atas motornya.

“Jadi ini alasan kau tidak ingin bergabung?, sibuk mengantar jajangmyun?” ejek Eunjung.

“Ya aku sibuk, aku kerja sambilan di beberapa tempat, Aku tidak sepertimu yang hanya malas-malasan menggunakan uang orangtuamu.” Kata Soohyun.

Soohyun menaiki motornya dan meninggalkan tempat itu.

-----

Kyuhyun berjalan mendekati Jihyun yang sedang merias kuku-kukunya.

“Ji hyun-ah..” panggil Kyuhyun.

“Ada apa?” tanya Jihyun.

“Lihat ini.”

Kyuhyun mengeluarkan jepitan cantik dari sakunya.

“Jepitannya bagus.”

“Kemarin saat aku melihat ini langsung teringat padamu.”

Kyuhyun memasangkan jepitan itu pada Jihyun.

“Cantik tidak?” tanya Jihyun.

“Cantik sekali, sangat manis.” Kata Kyuhyun.

“Omo..bagaimana, makanya aku tidak pernah memakai jepitan seperti ini, semua orang akan menatapku karena aku terlalu manis.” Kata Jihyun.

“Apa?, tidak boleh ada pria lain yang menatapmu.” Kata Kyuhyun sedih.

“Benar, aku tidak suka terlalu banyak diperhatikan. Aku cuma ingin diperhatikan satu orang.”

“Siapa dia?”

“Orang yang sekarang duduk di depanku.”

“Itu aku, Jihyun kau manis sekali.”

“Berhenti memainkan drama menjijikkan seperti ini.” Kata Eunjung.

“Itu romantis bukan mejijikkan.” Kata Kyuhyun.

“Aku ingin bertanya pada kalian bagaimana latar belakang keluarga Soohyun?” tanya Eunjung.

“Mengapa tiba-tiba kau bertanya itu?” tanya Jihyun.

“Kemarin aku melihat dia mengantar jajangmyun di dekat rumahku. Dan katanya dia memang kerja sambilan di beberapa tempat”

“Aku dengar dia cuma tinggal berdua dengan ibunya yang sakit-sakitan. Dia masih kerja sambilan tapi begitu pintar, oh Soohyun.” Kata Jihyun.

“Mengapa kau membicarakan pria lain dengan mata seperti itu.” Kata Kyuhyun sedih.

“Maaf aku tidak sengaja. Jangan marah..oppa..” kata Jihyun mengeluarkan jurus aegyo.

----

Yui berjalan memasuki kelas, Kim bum bersama para gadis berdiri di depan pintu.

“Minggir.” Kata Yui.

Kim bum memberi jalan untuk Yui lewat.

“Apakah tidak ada tempat lain untuk berbincang-bincang?, atau kau cuma ingin pamer banyak gadis-gadis yang mendekatimu?” kata Yui.

“Mengapa?, kau cemburu?” kata Kim bum.

Semua gadis tertawa bersama Kim bum. Yui lalu berjalan menuju bangkunya. Hara menyilangkan kakinya di jalan menuju meja Yui, Yui tersandung kaki Hara, seisi kelas tertawa. Hara melakukan tos dengan Gyuri dan Jiyoung. Yui bangkit dia membersihkan roknya dari debu, Kim bum tidak tertawa dia hanya memperhatikan Yui.

----

Bel istirahat berbunyi, Yui keluar dari kelas. Anak-anak berkerumun di papan pengumuman.

“Ada apa?” Yui bertanya kepada Jiyeon.

Jiyeon terkejut karena Yui mengajak dia bicara duluan.

“Kau bertanya padaku?” tanya Jiyeon.

Yui mengangguk, Jiyeon tersenyum.

“Akan ada pesta valentine di sekolah besok malam, pasti seru sekali.” Kata Jiyeon.

“Pesta??” kata Yui.

Yui melirik Kim bum yang sedang duduk dengan gadis-gadis, tiba-tiba terbesit ide di kepala Yui.

“bagus, pesta..” gumam Yui.

“Kau akan pergi?” tanya Jiyeon.

“Aku rasa tidak, aku tidak suka pesta.” Kata Yui

----

Jihyun meletakkan kepalanya di meja, Eunjung mengigit-gigit sedotan.

“Eunjung-ah bagaimana??, sampai sekarang tidak ada pria yang mengajakku ke pesta valentine.” Kata Jihyun

“Mengapa Kyuhyun lama sekali.” Kata Eunjung.

“Sepertinya semua gadis sudah diajak kecuali aku.” Keluh Jihyun.

“Memangnya susah mencari alamat anak itu.” Kata Eunjung.

“Kau mendengarkan aku bicara atau tidak!!” kata Jihyun.

“Aku dengar, kau bilang semua gadis sudah diajak kecuali kau, tidak lihat yang ada di depanmu?”

“Memangnya kau gadis?”

Eunjung menjitak kepala Jihyun. Kyuhyun datang mendekati meja mereka.

“Ini alamatnya.” Kata Kyuhyun.

Dia menyerahkan secarik kertas pada Eunjung, senyum lebar menghias wajah Eunjung.

“Jangan tersenyum seperti itu, menakutkan. Apa rencanamu pada Soohyun?” tanya Kyuhyun.

“Rahasia.” Jawab Eunjung.

Eunjung lalu pergi meninggalkan kantin, dia berpapasan dengan Jiyeon dan Yui.

“Jiyeon-ah rupanya kau berteman dengan saudara tiriku.” Sapa Eunjung.

Jiyeon menunduk wajahnya ketakutan, Eunjung lalu pergi.

“Ada apa?” tanya Yui.

“tidak ada apa-apa.” Jiyeon menggelengkan kepalanya.

----

Yui membuka lemari pakaiannya, dia membuka sebuah kotak. Untung dia membawanya, mulanya dia pikir akan menitipkan kotak itu pada ayahnya. Yui membuka kotak itu, itu adalah gaun pemberian dari pentas drama, dulu Yui mengikuti drama di sekolahnya menjadi putri angsa, lalu sebagai kenang-kenangan semua pemain dibagikan kostum masing-masing. Gaun itu cantik sekali, berwana putih dan berkilaluan saat tertimpa cahaya lampu, bagian roknya ditempeli bulu-bulu angsa sangat sempurna.

Yui mendekatkan gaun itu pada badannya, dia melihat dirinya di cermin.

“Kim bum lihat saja nanti.”

----


Eunjung menyetel musik keras-keras dikamarnya, lalu dia menari. Di kamar sebelah Yui sedang belajar, Yui menutup telinganya, dia berusaha terus menghapal tapi tidak bisa konsenterasi. Yui berjalan keluar dari kamar dan mengetuk pintu Eunjung tapi pintu tidak dibuka, Yui memutar kenop pintu rupanya tidak dikunci.

“Kecilkan musik yang kau putar.” Kata Yui.

“Kau bilang apa?” kata Eunjung dia masih terus menari.

“Aku bilang kecilkan musik yang kau putar!!!!!!” kali ini Yui berteriak.

“Aku tidak mau!!!!” Eunjung balas berteriak.

Ayah Eunjung memasuki kamar.

“Mengapa kalian selalu bertengkar, Eunjung matikan musiknya!!” kata ayahnya.

Eunjung mematikan dvd playernya, dia menghela napas.

“Kembalilah belajar.” Ayah tirinya menepuk bahu Yui.

Yui lalu memasuki kamarnya.

“Selama ini ayah tidak marah apapun yang aku lakukan di rumah ini.” Kata Eunjung.

Ayahnya mengambil headphones dan menyerahkannya pada Eunjung.

“Biasanya kau menari dengan mendengar musik dari sini, aku tahu kau sengaja menganggu kakak tirimu, dia sedang belajar harusnya kau mencontoh dia.”

“Sekarang ayah membela dia?, bagus jangan pedulikan aku lagi.”

Eunjung duduk di tepi ranjangnya.

“Ayah terlalu memanjakanmu selama ini.” Kata ayahnya.

“Jadi sekarang ayah ingin aku bagaimana?"

-----

Yui mengenakan topeng yang dihiasi bulu angsa, dia sudah memakai gaun. Yui tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin. Yui keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan Eunjung, Eunjung keheranan melihat penampilan Yui tapi dia tidak berkata apa-apa. Yui menuruni tangga, Ibunya tersenyum.

“Cantik sekali. Tidak biasanya kau ingin ikut pesta seperti ini.” Kata ibunya.

“Cuma ingin cari suasana baru.” Kata Yui.

“Tapi apa sebaiknya topeng itu dilepas saja?”

“Tidak bisa ini pesta topeng.”

Eunjung juga sudah berganti baju, jins robek-robek dan jaket jins.

“Kau akan ke pesta seperti ini?” tanya Ibu tirinya.

“Aku tidak pergi pesta, aku akan ke rumah temanku.” Jawab Eunjung.

“Kalian berdua jangan pulang terlalu malam.”

Eunjung tersenyum sinis, lalu dia pergi.

“Aku pergi dulu.” Kata Yui.

“Tunggu dulu.” Kata ibunya.

Ibunya melepas kalung berhiaskan batu ruby yang dikenakannya lalu memakaikan pada Yui.

“pergilah.” Kata ibunya.

----

Kim bum melihat dirinya di cermin, dia memakai setelan jas putih.

“Mengapa kau bisa begitu tampan?” tanya Kim bum pada dirinya sendiri.

Terdengar bunyi klakson mobil dari bawah, Kim bum membuka jendela kamarnya.

“Oppa cepat berangkat.” Kata Yuri dan Sunny melambaikan tangan.

“Sebentar lagi aku menyusul, kalian pergi duluan.”

----

“Akhirnya aku selalu pergi denganmu.” Kata Jihyun sambil menatap Kyuhyun.

“Apa kau tidak senang?” tanya Kyuhyun.

“Bukan begitu, aku cuma bercanda.” Kata Jihyun sambil mencubit Kyuhyun.

“Tidak ada yang lebih cantik darimu di pesta ini.” Kata Kyuhyun.

Benarkah?, aku pikir gaunku kurang seksi.” Kata Jihyun.

“Tidak boleh pakai yang seksi, nanti kau akan diganggu.”

Benar juga, aku memang terlalu menarik perhatian.” kata Jihyun.

Yui memasuki ruangan, semua mata tertuju padanya.

“Siapa itu?” tanya Jihyun pada Kyuhyun.

Kyuhyun tidak menjawab mulutnya ternganga.

“Ya!!! Apakah kau sedang melihat perempuan lain?”

“Tidak..tidak…” kata Kyuhyun.

----

“Nona dari jalan ini mobil tidak bisa masuk, apa mau berhenti di sini?” tanya sopir taksi.

“Baiklah, tapi apa kau bisa menunggu sampai aku kembali?” tanya Eunjung.

“Tidak bisa nona, anakku sedang sakit.”

“Aku bayar berapa saja.”

“Maaf nona aku benar-benar tidak bisa, aku harus segera pulang.”

Eunjung membayar argo taksi, lalu dia memasuki gang sempit.

“Mengapa tinggal ditempat yang menyusahkan seperti ini.”

Eunjung tiba di sebuah rumah kecil kumuh.

“Apakah disini?” Eunjung melihat alamat lagi.

Eunjung mengetuk pintu, seorang wanita membukakan pintu, wajahnya pucat.

“Kyaa!!!” Eunjung berteriak.

Wanita itu tersenyum.

“Maafkan aku.” Kata Eunjung.

“Kau siapa?” tanya wanita itu.

“Apa ini rumah Soohyun?, aku temannya.”

“Teman Soohyun?, masuklah aku panggilkan dia dulu.”

“Tidak perlu aku menunggu di luar.”

Ibu Soohyun memasuki kamar, Soohyun sedang mengerjakan tugasnya.

“Soohyun ada temanmu diluar?”

“Siapa?” tanya soohyun.

“Tidak tahu, tapi dia wanita, apa anakku diam-diam sudah punya pacar?”

“Itu tidak mungkin.”

Soohyun keluar dari rumah, dia terkejut melihat Eunjung.

“Mengapa kau ke sini?”

“Dingin sekali, mengapa kau lama sekali keluar.”

Eunjung melihat ke dalam rumah.

“Sebaiknya kita pergi dari sini dulu.”

Eunjung menarik tangan Soohyun.

“Kita mau ke mana?” Soohyun melepaskan tangannya.

Eunjung tetap menyeret Soohyun menjauh dari rumahnya, lalu dia mengambil sebuah amplop dari tasnya.

“Ini.” Eunjung menyerahkan amplop itu pada Soohyun.

“Apa ini?”

“Aku dengar ibumu sakit-sakitan, gunakan saja ini tapi tentu ada syaratnya kau bergabung dengan kami di kelompok tari.”

“Kau mengira aku pengemis?, pulanglah.”

“Tidak perlu gengsi, ini demi ibumu. Aku sudah berbaik hati.”

“Apa itu uangmu?, itu uang ayahmu.”

Soohyun lalu pergi meninggalkan Eunjung.

“Yah!! Kau tidak tahu terima kasih, baik jangan menyesal nantinya.”

----

Kim bum memasuki ruangan pesta, dia bersiul tidak sabar menikmati pesta. Tapi matanya tertuju pada seorang gadis memakai gaun bulu angsa dan memakai topeng yang berdiri di atas panggung.

“Gadis cantik ini ingin menyanyikan sebah lagu untuk kita semua di sini.” Kata MC yang menjadi pemandu acara.

Semua orang bertepuk tangan, Yui mengambil gitar di sudut panggung, dia duduk di sebuah kursi tinggi. Matanya menatap Kim bum yang baru datang, Yui tersenyum pada Kim bum.

“Siapa gadis itu?” tanya kim bum pada orang di sampingnya.

“Tidak tahu dia tidak mau menyebutkan namanya.”

Yui lalu memetik gitarnya perlahan, lalu dia bernyanyi lagu ciptaannya sendiri goodbye days yang dia ubah ke bahasa korea.

La la la la la Good Bye Days

weorobdeon naldeul ijeneun annyeong

nan dallajilgeoya

jumeoni soge i norael dam-ah

neoege dallyeogalgeoya

moreun cheok hagi ije himdeuleo

na-ege soljikhal geoya

Oh Good Bye Days

honja gaseum jolyeottdeon naldeul

jeo haneul neomeoro

So Long

eojewaneun dalla

modeun geol saero dashi shijakhalgeoya

La la la la la with you

Kim bum terhanyut dengan suara indah Yui, setelah selesai bernyanyi semua orang bertepuk tangan termasuk Kim bum. Yui menuruni panggung perlahan, orang-orang masih berbisik-bisik dan menatap Yui.

“Maukah berdansa denganku.” Seorang pria mendekati Yui.

Yui menggelengkan kepalanya.

“Jangan sombong begitu.” Pria itu menarik tangan Yui.

“Tidak boleh memaksanya jika dia tidak mau.” Kata Kim bum.

Kim bum mendekati Yui dan membungkuk.

“Maukah berdansa denganku nona?”

----

Eunjung sudah kedinginan tapi tidak ada taksi lagi diluar.

“Harusnya aku tidak datang ke sini.” Kata Eunjung.

Eunjung lalu berjalan memasuki gang lagi dan mengetuk pintu rumah Soohyun. Soohyun membukakan pintu begitu melihat Eunjung dia ingin menutup pintu lagi.

“Tunggu dulu.” Eunjung menahan pintu.

“Aku kedinginan diluar boleh aku masuk ke dalam?”

“Tidak boleh.”

“Mengapa kau begitu?, sikapmu itu tidak baik.”

“Memangnya sikapmu baik?, jangan berisik ibuku sudah tidur.”

“Makanya biarkan aku masuk baru aku tidak berisik.”

Eunjung menyelinap masuk.

“Aku cuma sebentar di sini, ayahku akan menjemput.” Kata Eunjung.

Soohyun mengambil segelas air hangat dan menyerahkannya pada Eunjung.

“Oh, hangat.” Eunjung memegang gelas itu.

“Tapi apa rumahmu tidak punya penghangat ruangan?” tanya Eunjung.

“Sudah rusak.” Jawab Soohyun pendek.

“Apa tidak ada selimut?”

“Kau pikir ini hotel?”

----

Kim bum berdansa dengan Yui, mata Kim bum menatap takjub pada Yui.

“Melihat matamu sepertinya kita saling mengenal.” Kata Kim bum.

Yui tertawa.

“Mungkin.”

“Siapa namamu?”

“Jika aku beri tahu itu tidak akan seru.”

“kalau begitu kau kelas berapa?”

“Itu juga tidak akan seru.”

“jadi kau menuruhku seperti orang bodoh melihat setiap gadis, dan selalu mengira-ngira itukah dia itukah dia”

Yui mengangguk.

“Kalau aku tidak menemukanmu bagaimana?”

“Kalau tidak menemukanku , biarlah malam ini cuma menjadi kenangan.”

“Kau mengerjaiku?”

Kim bum berusaha membuka topeng Yui.

“Jangan, kalau kau begitu aku akan pergi sekarang.”

“baiklah, maafkan aku.”

Kim bum tersenyum dan mengedipkan mata.

---

Ponsel Eunjung berbunyi, ayahnya menelepon.

“Ayah cepat jemput aku, apa?, tunggu dua jam lagi, anakmu hampir mati, sudah jangan pedulikan aku.” Eunjung mematikan ponselnya.

“Apa ayahmu tidk bisa menjemput?”

“Dia sibuk.” Kata eunjung.

“Kalau begitu ayo aku antar pulang.”

Soohyun mengenakan jaketnya, Eunjung mengikuti Soohyun keluar dari rumah. Soohyun mengunci pintu rumahnya. Soohyun lalu mengeluarkan sebuah sepeda.

“kita naik ini?” tanya Eunjung.

“Mau pulang atau tidak?”

Soohyun sudah duduk diatas sepeda, Eunjung duduk di belakangnya.

“pegang yang erat.” Kata Soohyun.

Eunjung memeluk pinggang Soohyun.

“Yah!! Apa yang kau lakukan?, jangan menyentuhku!!”

“Katamu pegang yang erat!!”

“Terserah pegang apa saja tapi jangan diriku!!”


To be continued….






Jika Anda Suka Entri ini Tekan
CTRL+D.....
...Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DONATE

Klik gambar

Klik gambar
peluang usaha