TOLONG KLIK IKLAN DI BAWAH INI, ANDA BAIK SEKALI..^^

1x klik = Rp 250,- Donate Anda

Jumat, 09 November 2012

Aeternam Miraculum [Keajaiban Abadi] Part 1


Aeternam Miraculum [Keajaiban Abadi] Part 1

WARNING: DILARANG MENG-COPY PASTE ISI FANFICTION INI TANPA SEIZIN AUTHOR, JUGA DILARANG MENJIPLAK SEBAGIAN ATAU PUN KESELURUHAN ISI CERITA

     

    Title: Aeternam Miraculum [Keajaiban Abadi]

    Author: L Hirasawa

    Genre: Fantasy, Mistery, Friendship

    Length: 1-??

    Rete: General

    Cast:

    YUI as Yoshioka Yui

    Koike Teppei as Keiko Teppei

    Toda Erika as Toda Erika

    Yudai Chiba as Toda Chiba

    Kishitani Goro as Goro ojisan ( Paman Goro )


Aku merasakannya..

Dia semakin dekat..

Kegelapan yang sangat kuat...
Seminggu lagi, 26 Maret...
Menurut ramalan 20 tahun yang lalu…
Raja iblis terbangun dari tidurnya yang panjang...


-------


Seorang gadis setinggi
155 cm duduk bersila di depan emperan toko yang sudah tutup, dia sedang mengelap sebuah gitar yang berada ditangannya dengan saputangan. Seekor anjing belang putih hitam berlari di sekitar kakinya yang di balut sepasang sepatu keds putih, anjing itu menyalak nyaring disekitar kakinya.

"Baik aku tahu kau lapar, tapi sabar sebentar lagi kita pulang."

"Guk..gukkkk.." Anjing itu menyalak lebih nyaring.

Gadis itu memandang anjingnya tajam, anjingnya berhenti menyalak juga berhenti berlari di sekitar kakinya tapi kedua mata bulatnya menyorotkan kesedihan.

"Huh, selalu memasang tampang seperti itu untuk merayuku, baiklah kita pulang dan aku akan memberimu dua potong sosis goreng untukmu hari ini."

"Guk..guk.."

Anjing itu menyalak lagi tapi kali ini sambil menggoyangkan ekornya menandakan dia gembira.
Gadis itu mendesah pelan sambil memandang anjingnya yang kegirangan, kemudian dia memasukkan gitar di tangannya ke dalam case gitar dan bangkit berdiri. Dia menyampirkan case gitar tersebut ke bahunya.

"Hiro kita pulang."

Anjing kecil itu mengikuti tuannya dengan patuh masih menggoyang-goyangkan ekornya ke kanan ke kiri. Gadis itu memasuki gang sempit, jalan pintas untuk pulang ke rumah sempit yang dia tempati bersama ibunya yang seorang single parent.
Gadis itu Yoshioka Yui,
18 tahun. Dia berhenti sekolah di sekolah formal dan melanjutkan sekolah musik yang menjadi minatnya, ibunya mengizinkan walau awalnya keberatan dengan keputusannya.3 kali seminggu saat malam dia keluar bersama anjingnya Hiro, dia akan duduk di emperan toko yang sudah tutup menyanyi dan memetik gitar mengadakan pertunjukan live street.

Dia dan anjingnya sudah melewati gang pertama, dia tinggal memasuki gang kedua dan di ujung gang kedua adalah komplek perumahan sederhana tempat tinggalnya. Hiro anjingnya yang mulanya mengekornya di belakang tiba-tiba mempercepat larinya dan sekarang sudah berlari di depannya, sepertinya anjing itu tidak sabar ingin segera pulang dan menikmati sosis gorengnya.
"Hiro kau ini sungguh tidak sabaran!" Yui mengomel dan mempercepat langkahnya.

"Guk..Guk.."

Saat baru berjalan setengah melewati gang kedua tersebut Hiro tiba-tiba berhenti berlari dan menyalak dengan keras. Yui mendekati anjingnya. Hiro sekarang berlari berputar di sekitar kakinya dan menyalak keras.

“Ada apa Hiro?” tanya Yui bingung.

Kemudian angin bertiup sangat kencang membuat rambut panjangnya beterbangan, daun-daun kering yang berada di gang sempit tersebut ikut beterbangan. Suara Hiro yang menyalak bercampur dengan suara deru angin yang kencang, Hiro terseret angin tersebut menjauh
10 centimeter dari tempatnya semula. Yui menangkap Hiro dengan kedua tangannya lalu mendekap anjingnya erat-erat.  Dia mencoba berjalan tapi seberapa keraspun dia mencoba kakinya tidak bisa digerakkan dan angin yang kuat menampar-nampar wajahnya. Selama beberapa menit hal itu berlangsung dari angin tersebut tiba-tiba membentuk sebuah lubang hitam yang gelap.

Badannya yang mulanya tidak bisa digerakkan tiba-tiba bergerak maju menuju lubang hitam tersebut, sambil mendekap Hiro sekarang Yui berusaha menahan kakinya agar tidak bergerak ke lubang tersebut. Tapi angin yang mendorongnya untuk masuk ke lubang tersebut terlalu kuat.
“Kyaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!”

Dia menjerit saat sebagian tubuhnya sudah masuk ke dalam lubang hitam itu, dan akhirnya seluruh tubahnya masuk dan makin lama lubang hitam tersebut makin mengecil dan akhirnya menghilang, angin yang tadi bertiup kencang tiba-tiba mereda. Daun-daun kering yang mulanya beterbangan kembali berjatuhan ke jalan sempit di gang tersebut.


-------
“Guk..guk..”

Suara gonggongan Hiro membuat Yui membuka matanya kembali, kepalanya terasa pening. Dia terhuyung hampir terjatuh tapi berusaha mengendalikan tubuhnya untuk tetap berdiri. Tadi entah apa yang terjadi dia masuk ke dalam sebuah lubang hitam mengerikan dan matanya tidak bisa melihat apa-apa dan merasa buta total, tadi semuanya gelap dan dia menutup matanya sambil berdoa. Matanya mengerjap-ngerjap, melihat cahaya kekuningan. Hingga beberapa saat baru matanya bisa melihat dengan lebih jelas dia tidak tahu dia berada di mana tapi tempat ini adalah sebuah ruangan yang berbau lembab dan lantainya juga kotor. Ruangan ini terasa panas karena berpuluh-puluh obor disematkan di dinding baru bata untuk menerangi ruangan ini.

Di ruangan ini dia tidak sendiri, pertama kali dia melihat seorang pria dewasa yang memakai setelan jas hitam dan memakai kacamata berdiri tepat di depannya, lalu dia melihat seorang gadis yang memakai piyama pink dengan bulu-bulu pink menghiasi setiap ujung piyama tersebut , rambutnya sebagian di-rol dan sebagian lagi terjuntai bebas dan tangannya masih memegang beberapa rol rambut, wajah gadis itu tercengang dan terlihat seperti sama kagetnya dengan dirinya. Di samping gadis berpiyama pink seorang remaja laki-laki terduduk di lantai lalu mencoba berdiri  dan mengaduh kesakitan lalu menepuk-nepuk celananya yang kotor.

Di sudut kanan seorang remaja laki-laki yang lain masih memegang kemeja dan celana panjang, laki-laki itu bertelanjang dada dan hanya memakai celana boxer pendek berwarna norak. Yui shock baru pertama kali dia melihat anak laki-laki setengah telanjang di depan matanya sendiri dan memakai celana boxer berwarna norak pula. Tapi dia berhasil menahan dirinya untuk tidak menjerit, dia masih terlalu bingung.
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!”

Gadis berpiyama pink dengan rol di kepalanya menjerit sambil menunjuk laki-laki celana boxer norak tersebut, lalu menutupi wajah dengan kedua belah tangannya. Setelah mendengar jeritan gadis berpiyama pink tersebut baru si laki-laki yang memakai boxer norak menyadari dia tengah setengah telanjang dan di lihat orang-orang di ruangan ini. Dengan buru-buru dia mengenakan kemeja dan celana panjang yang berada di tangannya.

Mata Yui kembali tertuju pada pria dewasa di depannya yang menurut perkiraannya berumur 40-50 tahun. Entah mengapa dia yakin sekali kalau yang membawanya datang ke tempat ini adalah pria tersebut.  Dan ada perasaan tidak suka saat dia melihat pria tersebut, ada firasat aneh dan dia merasa tidak nyaman saat menatap kedua bola mata yang tersembunyi di balik kacamata berbingkai hitam itu. Mata pria dewasa itu melirik ke arah kanan, sepertinya menunggu laki-laki boxer norak selesai mengenakan pakaiannya, akhirnya setelah laki-laki boxer norak tersebut mengancingkan dan menaikkan resleting celananya, pria dewasa itu berdehem. Lalu berkata dengan suara penuh wibawa.
“Selamat datang ditempat tinggalku. Aku yang membawa jiwa dan raga kalian kemari.”

 “Bagaimana caranya aku bisa berada di sini? Aku yang baru saja ingin berganti baju tiba-tiba berada di tempat aneh ini dengan orang-orang aneh pula yang berada di sini.” Kata laki-laki boxer norak.

Yui mengernyitkan dahi mendengar kata orang-orang aneh yang keluar dari mulut laki-laki tersebut, ikut tersinggung karena dia juga berada di ruangan tersebut , dia tidak merasa seperti orang aneh dan setidaknya laki-laki itu harus sadar diri bahwa dia yang terlihat paling aneh saat tadi hanya memakai celana boxer pendek norak yang warnanya menyakitkan mata itu.
“Aku tadi sedang menonton TV dan tiba-tiba terbawa ke sini dalam keadaan terjatuh.” Kata  remaja laki-laki satunya.

“Dan aku sedang me-rol rambutku, kemudian bersiap-siap di ranjang mewahku yang empuk. Hei tunggu aku rasa ini cuma mimpi.”  Kata gadis berpiyama pink dan mengayunkan telapak tangan untuk menampar wajahnya sendiri tapi dia mengurungkan niatnya, dia mengayunkan tamparannya ke anak laki-laki yang ada di sebelahnya.

“Onne-chan sakit!!!” kata laki-laki tersebut.
“Oh ini bukan mimpi.” Kata gadis berpiyama pink bingung.

Selama beberapa menit mereka hanya terdiam, menatap satu sama lain masih kebingungan dan merasa ini semua tidak nyata.

“Aku ingin kembali ke tempat asalku.” akhirnya Yui memecah keheningan sambil menatap mata pria dewasa berkacamata itu, dia benar-benar merasa tidak nyaman berada di tempat ini.

“Mari kita duduk-duduk dulu di ruang sebelah dan aku akan menjelaskan semuanya.” Kata pria dewasa tersebut tenang.

“Aku rasa aku tidak butuh penjelasan tolong kembalikan aku ke tempat asalku, ibuku akan cemas mencariku.” Kata Yui.

Dan yang lain juga mulai menyerukan hal yang serupa agar mereka dipulangkan lagi.

“Guk..guk..guk..”

Hiro ikut menyalak dan jika manusia bisa mengerti artinya dia berkata untuk cepat dipulangkan karena dua potong sosis goreng hangat sedang menantinya di rumah.

Alih-alih menjawab pertanyaan pria dewasa itu menjentikkan jari tangannya dan seketika Yui merasa dia terjatuh di tempat yang empuk. Saat melihat ke kanan dan kiri dia sudah terduduk di sebuah sofa hitam empuk, yang lain termasuk pria dewasa itu sudah duduk di sofa yang sama persis dengannya.
Hiro melompat dari dekapan Yui dan meluncur ke lantai, di lantai sudah terhidang piring yang berisi sosis-sosis gemuk yang lezat dan hangat. Hiro melahap sosis-sosis tersebut dan menggoyang-goyangkan ekornya gembira, pria dewasa tersebut seperti mengerti bahasa binatang dan mengetahui apa yang Hiro inginkan. Pria itu menjentikkan jari lagi dan muncul sebuah meja di tengah-tengah mereka lengkap dengan peralatan minum teh, dan sepiring kue-kue.

Keempat pasang mata anak remaja itu membelalak kaget, ketakutan, sekaligus takjub melihat keajaiban di depan mata mereka.
Teko itu lalu melayang sendiri mengisi cangkir-cangkir dengan teh panas yang mengepul. Setelah semua cangkir terisi, cangkir-cangkir tersebut lalu melayang ke arah mereka masing-masing.  Dengan ragu Yui akhirnya meraih cangkir teh yang melayang ke arahnya.
“Wow, apa kau penyihir?” kata laki-laki boxer norak dengan wajah terkejut.

“Aku tidak suka kata penyihir, kedengarannya ketinggalan jaman. Aku lebih suka di panggil sebagai orang yang istimewa.”

“Siapa kau sebenarnya? Dan apa yang kau inginkan dari kami?” tanya Yui.

“Santai dulu, minum dulu tehmu, aku lihat kau belum meminum tehmu dari tadi, tenang saja aku tidak memasukkan racun.” Kata pria itu ke Yui.

Yui mencium aroma teh itu, sepertinya teh ini memang baik-baik saja. Melihat yang lain sudah meminum tehnya masing-masing, dengan ragu akhirnya Yui mulai meneguk cairan hangat itu.

“Namaku adalah Kishitani Goro, tapi kalian boleh memanggilku Goro ojisan.”

Piring kue lalu melayang menawarkan kue ke mereka, Yui menolak tidak mengambil kue dari piring tersebut.  Tehnya memang baik-baik saja, tapi dia tidak mau mengambil resiko kalau kuenya tidak aman.
“Kalian adalah anak-anak yang terpilih karena takdir, kalian dan termasuk aku adalah orang-orang terpilih untuk melindungi Jepang dan dunia dari kehancuran.” Kata Goro ojisan.

“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti?” kata Yui yang mulai merasa Goro ojisan seperti sedang mengada-ada.

“Sekarang aku tanya Koike Teppei tanggal dan bulan berapa saat kau lahir?” tanya Goro ojisan ke arah laki-laki boxer norak.

“Bagaimana kau tahu namaku?”

Goro ojisan tidak menjawab pertanyaaan laki-laki boxer norak tersebut.

“Hmm..26 maret.” Jawab Teppei.

“Kalau kalian berdua si kembar Toda Erika dan Toda Chiba?” Goro Ojisan sekarang menatap si gadis berpiyama pink dan si laki-laki yang tadi terjatuh di lantai.

“26 maret juga..” jawab si gadis berpiyama pink yang rupanya bernama Toda Erika dengan bingung.

Sementara saudara kembar laki-lakinya tidak menjawab dan asyik melahap sepotong cookies besar, kemudian saudara kembarnya terdiam dengan wajah shock yang luar biasa dan menampilkan wajah seperti sedang tercekik.

“Chiba apa yang terjadi denganmu?” tanya Erika.

Yui menatap tajam Goro ojisan yang terlihat tenang , Yui merasa jantungnya berdebar kencang dan kata hatinya terus merutukkan kata-kata
“benar kan kataku, laki-laki ini orang  jahat, Kuenya diracun!” Yui menatap ke lantai melihat kea rah anjingnya, cemas kalau Hiro juga diracun tapi sepertinya anjingnya baik-baik saja.
“Oh cookiesnya enak sekali!”  kata Chiba tiba-tiba.

“Apa??” kata Erika terheran-heran.

“Onne-chan kau harus mencobanya, bahkan koki terbaik keluarga Toda tidak bisa membuat cookies seenak ini.” Kata Chiba terkagum-kagum.

“Baka..Baka..” Erika memukul pundak adik kembarnya itu.

“Aw, mengapa kau memukulku?” kata Chiba kesal tapi memasukkan lagi sepotong cookies ke dalam mulutnya.

Yui menghela napas lega, mungkin dia terlalu berlebihan , mungkin  Goro ojisan bukan paman jahat yang sering dia lihat di film-film pembunuhan.

“Dan kau Yoshioka Yui?” tanya Goro ojisan.

“Ehhhh? Etto….” Yui tersentak kaget.

“26 maret..” jawabnya menambahkan.

“Aku juga sama 26 maret sama seperti kalian.” Kata Goro Ojisan.

Semuanya mentapa Goro Ojisan masih kebingungan karena mereka semua lahir di tanggal yang sama, kecuali Chiba yang sepertinya lebih tertarik dengan cookies dari pada masalah tanggal lahir mereka yang sama .
“20 tahun yang lalu pamanku yang seorang peramal, meramalkan hari kebangkitan Raja iblis penguasa kegelapan, lima orang yang lahir di tanggal 26 Maret  akan berusaha mengehentikan kebangkitan raja iblis, satu orang istimewa dan empat remaja biasa. Setelah mengucapkan ramalan itu dia meninggal dunia….” Goro Ojisan menghela napas sesaat lalu melanjutkan penjelasannya.

 “Berdasarkan ramalan tersebut hari kebangkitannya tinggal seminggu lagi, 26 maret. Tepat di hari ulang tahun kita semua. Karena itu kalian semua berada di sini untuk membantuku mencegah kebangkitan raja iblis, kita adalah orang – orang yang terpilih.”

Semuanya tercengang mendengar kata-kata Goro Ojisan, kecuali Chiba yang lagi-lagi lebih tertarik dengan cookies.

“Aku seperti pernah mendengar kata-kata itu di anime yang sering aku tonton, tidak masuk akal.”  Dengus Teppei.

“Tapi ini adalah kenyataan, dan kalian harus membantuku kalau ingin menyelamatkan dunia.”

Gadis berpiyama pink  lalu menggelengkan kepalanya hingga rol di rambutnya ikut bergoyang-goyang.

“Aku tidak bisa menyelamatkan dunia, aku hanya gadis cantik yang sangat feminim dan dari keluarga terhormat, jika di dalam cerita-cerita aku biasanya jenis orang untuk di selamatkan bukan untuk menyelamatkan orang-orang.” Kata Erika.

“Ya benar, aku juga cuma orang yang cuma bisa bermain game saat di rumah, menyelamatkan dunia? Tidak mungkin aku orangnya, tapi kalau kau tidak keberatan boleh aku mengambil beberapa cookies untuk di bawa pulang?” Chiba bertanya penuh harap.

Yui merasa dia harus mengambil tindakan, semua ini terasa konyol dan tidak masuk akal. Kaki-kakinya menginginkannya untuk segera pergi dari tempat ini, tempat yang membuatnya merasa tidak nyaman.

“Dengar, aku tidak peduli ini nyata atau tidak tapi aku ingin pulang ke rumah saat ini juga!”

kata Yui sambil berdiri, dia membawa Hiro yang sudah kekenyangan karena sosis ke dalam dekapannya dan berjalan. Dia mencari pintu keluar dar tempat ini, Erika dan Chiba juga berdiri dari sofa mereka dan mengikutinya dari belakang, sementara Teppei masih duduk di sofanya. Mereka bertiga mengitari ruangan meraba-raba setiap dinding bata tapi tidak menemukan jalan keluar.
“Sepertinya tidak ada jendela atau pun pintu, ventilasi juga tidak ada.” Bisik Erika pelan.

“Aneh, lalu bagaimana cara kita bisa bernapas hingga sekarang?” kata Yui.

“Percuma kalian mencari jalan keluar, kalian semua tidak bisa keluar dari tempat ini kecuali aku yang ingin mengeluarkan kalian dari sini, aku tidak punya waktu lagi, hanya tersisa seminggu dari sekarang hingga tanggal 26 Maret, aku membutuhkan kalian.”

Yui berjalan medekati Goro ojisan dengan marah.

“Ini namanya pemaksaan!!  “

“Kau sangat mencintai ibumu kan? Juga mencintai musik.” Kata Goro Ojisan.

Yui terkesiap bagaimana Goro Ojisan bisa tahu tentang ibunya dan juga tentang dia yang sangat menyukai musik.

“Kau ini siapa? Mentang-mentang bisa sihir kau memata-matai kami? Kau tidak berhak!” Yui berteriak marah.

“Jika raja iblis bangkit dan semuanya terlambat, maka kalian semua akan menyesal. Keluarga dan Impian kalian akan hancur di kuasai raja iblis dan pengikutnya dan tidak ada yang tersisa di dunia ini untuk kalian.”

“Mengapa harus kami? Kami hanya orang-orang biasa, kami bukan orang istimewa sepetimu yang bisa sihir?” tanya Teppei.

“Karena ini adalah takdir kalian sendiri yang lahir di tanggal 26 Maret. Kalian tidak harus bisa sihir untuk menyelamatkan dunia, tentu saja mulai besok aku akan mengajarkan kalian bagaimana  caranya.  Dan kalian cukup berada di sini selama seminggu, lalu kalian boleh pulang ke rumah.”

“Hanya seminggu? Lalu kami pulang?” tanya Erika.

“Ya hanya seminggu, aku akan mengajari kalian caranya , di hari ulang tahun kita semua tanggal 26 maret ini kita akan mencoba menyelamatkan dunia, berhasil ataupun gagal aku tetap akan memulangkan kalian ke rumah masing-masing.” Jawab Goro ojisan.

“Kau tidak menjamin bahwa kita pasti berhasil? Kita bisa saja gagal?” tanya Chiba, untuk pertama kalinya perhatiannya teralih dari cookies.

“Iya aku tidak bisa menjamin, berhasil atau gagal tergantung dari kalian masing-masing, tapi setidaknya kita punya harapan untuk mencegah kebangkitan raja iblis.”

Semua yang ada di ruangan termasuk Hiro hanya terdiam sambil memandang Goro ojisan. Sepertinya mereka semua masih tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Mereka hanya remaja biasa juga mejalani kehidupan biasa, dan baru satu jam yang lalu mereka mendengar bahwa mereka harus menyelamatkan dunia?
“Sepertinya kalian semua lelah sekarang, aku akan mengantar kalian ke kamar tidur masing-masing dan juga mengantar anjing kecil ini ke kandangnya.” Kata Goro ojisan sambil menatap Hiro.

“Dia akan tidur bersamaku.” Kata Yui, dia takut terjadi sesuatu dengan Hiro.

“Tenang nak, aku tidak akan memasak anjingmu, aku tidak suka daging anjing. Aku tidak akan menyakitinya, hanya mengantarnya ke kandang yang nyaman dan hangat.”

Dengan ragu Yui akhirnya menyerahkan anjingnya ke tangan Goro Ojisan yang sudah terulur. Anehnya Hiro tidak menyalak, biasanya anjing itu tidak suka jika di bawa oleh orang asing, tapi Hiro seperti di beri mantra agar patuh.

“Ikuti aku..” kata Goro Ojisan.

Mereka berempat mengikuti Goro Ojisan menuju kamar mereka masing-masing.

------

“Oh di sini tidak ada game.” Keluh Chiba sambil duduk di atas ranjangnya. Ruangan kamar itu gelap dan hanya di terangi sebatang lilin.

“Menurutku tempat ini lumayan asyik. Lagi pula cuma seminggu  anggap saja liburan” Kata Teppei.

“Kau sedang bercanda?” kata Chiba sambil tercengang.

“Tidak, aku serius.”

“Tempat ini menyeramkan dan ranjangnya keras, tidak ada lampu dan aku tidak bisa melihat di mana letak bagusnya tempat ini.” Kata Chiba.

“Kalau menurutku sih tempat ini kelihatan keren, aku merasa pertualangan besar akan menanti kita, bayangkan kalau kita berhasil menyelamatkan dunia.” Kata Teppei.

“Aku tidak percaya kau mempercayai kata-kata gila si Goro itu? Kau benar-benar percaya apa semua yang dia katakan?”

“Yah memang terdengar aneh, tapi dia itu bisa sihir dan membuat keajaiban. Aku merasa aku mulai percaya padanya.”

Chiba terdiam beberapa saat kemudian mendesah pelan dan berkata.

“Yah aku rasa kau benar, dan cookies yang enak itu di buat dari sihir. Mungkin aku bisa menyuruhnya mengajariku bagaimana cara menyihir cookies itu, bagaimana menurutmu?”

Tapi dia tidak mendengar jawaban, karena terdengar dengkuran keras dari ranjang sebelah, Teppei sudah terlelap.


------


Sementara di kamar satunya Yoshioka Yui tidak bisa tertidur karena Erika terus bergumam menanyakan apa Yui sudah tertidur.
“Yui-san apa aku sudah tidur?”

Ini pertanyaan Erika kesepuluh kalinya. Yui hanya terdiam malas menjawab pertanyaan yang berulang-ulang itu, dia tidur menyamping menghadap dinding, menatap case gitarnya yang dia letakkan di sudut.

“Bagaimana Goro ojisan bisa menyuruhku tidur di sini? Di tempat tidur rakyat jelata? Harusnya dia tahu di rumah keluarga Toda ranjangnya seperti apa…” Erika mengeluh lagi.

Yui mendengus kesal, tidak bisa tidur di ranjang rakyat jelata katanya? Dia juga tidak suka tidur di tempat ini tapi dia lelah dan ingin beristirahat setelah kejadian aneh yang menimpanya barusan.
“Bukan kau yang satu-satunya tidak suka, walau ranjang di rumahku tidak mewah seperti di rumahmu, aku juga tidak suka berada di sini, tapi dengan mengeluh kau tidak akan mengubah keadaan.” Kata Yui jengkel.

“Maaf, cuma aku terkejut karena tidak pernah melihat kamar sejelek ini.”

Yui hanya diam, tidak menanggapi kata-kata Erika barusan.

“Goro ojisan itu kalau dipikir-pikir keren juga yah?” kata Erika tiba-tiba membahas hal lain.

Yui membalikkan badannya lagi menatap wajah Erika yang sedang terkagum-kagum.

“Jangan bilang kau naksir padanya?” kata Yui.

“Bukan seperti itu, aku cuma kagum dia bisa sihir. Mana mungkin aku suka dengan pria yang seusia ayahku, yang benar saja.”

“Aku tidak suka Goro ojisan, aku rasa dia tidak bisa dipercaya.”

“Jadi apa rencanamu selanjutnya? Kau ingin melawan Goro ojisan?”

“Entahlah, aku juga tidak tahu..” kata Yui pelan.

Dua gadis remaja itu lalu terdiam, masing-masing dari mereka  memikirkan lagi peristiwa yang terjadi pada mereka hari ini, Erika lalu memecah keheningan.

“Sudah malam aku rasa sebaiknya kita tidur. Oyasumi” Kata Erika mematikan lilin yang berada di atas meja.

Yui mendesah lega, akhirnya Erika memutuskan untuk tidur juga.

“Oyasumi..”

balas Yui lalu menutup kedua matanya, berharap saat terbangun nanti dia berada di kamarnya sendiri.
To be continued…..


Jika Anda Suka Entri ini Tekan CTRL+D.....
TOLONG KLIK SALAH SATU IKLAN KAMI UNTUK DONATE ..
TERIMA KASIH ANDA BAIK SEKALI
SEMOGA KITA SEMUA SEHAT SELALU..^^

1 komentar:

  1. Maaf mengapa anda menggunakan nama Aeternam Miraculum sebagai judul ini, kami sudah menggunakannya terlebih dahulu sebagai nama community magic kami. segera ganti nama ini atau kami akan bertindak. Terimakasih.

    BalasHapus

DONATE

Klik gambar

Klik gambar
peluang usaha